Connect with us

Kaltara

Disebut Nasib Hanura Tidak Jelas, Ingkong Ala Bantah Pernyataan Effendhi Djuprianto

Ilustrasi bendera Hanura berkibar. (Ft. Dok)

Newstara.com TANJUNG SELOR – Ketua DPD Partai Hanura Kaltara, Ingkong Ala membantah keras atas pernyataan Wakil Walikota Tarakan Efendhi Djufrianto yang memberikan statmen di media online terkait nasib Partai Hanura yang tidak jelas jelang Pemilu 2024 mendatang.

Ingkong memastikan bahwa Partai Hanura akan kembali lolos verifikasi faktual (Verfak) dan tetap menjadi salah satu partai politik (Parpol) peserta pemilu 2024 mendatang. Pasalnya, sesuai aturan perundang-undangan parpol bahwa semua partai besar maupun partai kecil, wajib melalui Verfak administrasi secara nasional mulai dari kepengurusan di pusat (DPP), wilayah (DPW), daerah (DPD) hingga kepengurusan cabang (PAC) sesuai persyaratan atau aturan yang ditetapkan oleh KPU RI.

“Tidak betul itu, saya kira aturan main sekarang semua harus di Verfak, tanpa kecuali semua partai, jadi kalau dikatakan tidak jelas harus saya bantah,” tutur Ingkong Ala.

Ingkong Ala menjelaskan, sebenarnya karir politik Effendy Djufrianto saat masih bergabung dengan Partai Hanura tergolong cukup baik dan beruntung, karena hanya dengan perolehan suara pileg 2014 sekitar 800 suara saja bisa duduk sebagai Anggota DPRD Kaltara.

“Saat itu yang bersangkutan dapat kursi PAW yang menggantikan ibu Laura Hafid yang maju sebagai calon Bupati Nunukan,” tuturnya.

“Setelah itu dalam pemilihan Walikota Tarakan 2018 lalu, Partai Hanura berhasil memenangkan Effendi Djufrianto (Kader Hanura) sebagai Wawali dan mendampingi dr. Khairul sebagai Walikota Tarakan,” sambungnya.

Dengan perolehan 4 kursi di DPRD Kaltara maka hasil pileg 2014 lalu di daerah pemilihan (Dapil) enam Kaltim, Hanura akhirnya berhasil mendapat jatah pimpinan dewan dan mengantarkan satu kursi di DPRD Kaltim sebelum DPRD Kaltara di definitifkan.

Sebelumnya, pada bulan Juli 2015 lalu ada 2 orang kader Partai Hanura yang memperoleh suara terbesar yakni Ingkong Ala dengan perolehan 14.550 suara, dan maju dalam Pilkada Bulungan, lalu Hj. Asmin Laura Hafid memiliki 9.700 suara.

Keduanya mengundurkan diri dari Anggota DPRD Kaltara karena maju sebagai Kepala Daerah di Bulungan dan Nunukan, sehingga terjadilah PAW sebanyak 2 orang di Fraksi Hanura, dan yang dilantik adalah Effendhy Djuprianto dan Machlon Elkano (Alm).

“Artinya apa, semua Caleg Hanura dari Dapil VI Kaltara semuanya duduk sebagai anggota DPRD melalui proses PAW. Dan 3 kader Hanura termasuk Efendy Djufrianto juga berhasil memenangkan pertarungan Pilkada Tarakan,” tutupnya.

Reporter: Abd Syukur

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Kaltara