Connect with us

Lokawisata

Heart of Borneo Sebagai Ecotourism Kalimantan Utara

Oleh : Rahman Putrayani

Newstara.com TARAKAN – Provinsi Kalimantan Utara (Katara) sepertinya patut bersyukur telah memiliki Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM) yang masih menyimpan berbagai keanekaragaman hayati dan budaya.

TNKM yang memiliki luas 1,35 juta hektar terbantang luas dengan hamparan hutan yang melewatu hutan hujan tropis di wilayah Kabupaten Malinau, Kabupaten Bulungan hingga Kabupaten Nunukan. Bahkan, berbatasan langsung dengan Serawak dan Sabah Malaysia. Namun, sebagian besar kawasan tersebut masuk di wilayah Kabupaten Malinau.

Taman Nasional menyimpan banyak potensi wisata yang terletak di Hulu Pujungan, Hulu Krayan dan Hulu Kayan/Datadian. Dengan luas lahan hutan yang sangat besar ini, tentu TNKM lebih prospektif untuk dijadikan sentra ekowisata demi menjaga kelestarian alam dan satwanya.

Berdasarkan data yang ada, jenis flora yang ada di TNKM diantaranya terdapat 500 jenis Anggrek dan sedikitnya ada 25 jenis Rotan. Selain itu telah berhasil di inventarisir sebanyak 277 jenis Burung termasuk 11 jenis baru untuk Kalimantan dan Indonesia, 19 jenis Endemik dan 12 diantaranya hampir punah.

Selain itu ada juga jenis fauna menarik, diantaranya 7 jenis Enggang, Kuau Raja, Sepindan Kalimantan dan aneka jenis Raja Udang.

TNKM merupakan habitat bagi banyak jenis satwa dilindungi seperti, Banteng (Bos Javanicus), Beruang Madu (Helartos Malayanus), Trenggiling (Manis Javanica), Macan Dahang (Neofelis Nebulosa), Landak (Hystrix Brachyura) dan Rus Sambar (Cervus Unicolor).

Pada musim-musim tertentu di padang rumput hulu sungai bahau, sering tampak kumpulan tawanan banteng yang muncul dari kawasan hutan disekitarnya dan ini akan menjadi pemandangan eksotik untuk disaksikan.

Sebagai informasi, jenis hutan yang ada dalam TNKM ada beberapa jenis, seperti Hutan Dipterokarp, Hutan Fagaceae-Myrtaceae atau Hutan Ek, hutan pegunungan tingkat tengah dan tinggi (diatas 1000 MDPL), selanjutnya ada Hutan Agathis, Hutan Kerangas, Hutan Rawa, serta tipe khusus Hutan Lumut (1.500 MDPL). Selain itu, juga terdapat jenis Hutan Sekunder.

Salah satu lokasi yang memiliki potensi wisata ekowisata yang eksotik berada di Pujungan Kabupaten Malinau. Pujungan juga sering dikenal dengan istilah daerah dimana matahari tidak pernah terbit dan tidak pernah tenggelam. Hal ini dikarenakan daerah tersebut selalu diselimuti kabut/awan dengan suhu rata-rata 25-35 derajat celcius.

Sebagai referensi, di Indonesia juga ada Taman Nasional yang memiliki karakteristik hampir sama dengan Taman Nasional Kayan Mentarang yaitu Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Tangkahan Sumatera Utara. TNGL saat ini dikenal dengan istilah “The Hidden Paradaise” dan merupakan Ecotourism terbaik di Indonesia.

Suhu di Tangkahan tidak jauh beda dengan di TNKM Kaltara yakni berkisar 28-35 derajat celcius. Ini bisa menjadi acuan bagi pengembangan Ecotourism di Kaltara. (***)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Lokawisata