Connect with us

Covid-19

Ini Penyebabnya, Rumah Sakit Tarakan Uji Sampel Sweb Punya Tarakan Dan Nunukan

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Tarakan dr Devy Ika Indriarti. (Ft. Dok)

Newstara.com TARAKAN – Tim Gugus Tugas Percepatan & Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, baru saja mengumumkan terdapat 4 orang positif kasus Virus Corona Disease 2019 (Covid-19) yang dilakukan pemeriksaan di ruang Laboratorium Sweb di RSUD Kaltara Tarakan.

Bahkan, 23 sampel dari Tarakan langsung diperiksa uji Sweb dan dinyatakan ada 4 orang yang positif, dan langsung dilakukan isolasi. Sementara pasien lainnya yang dinyatakan negatif akan dipulangkan jika berada di Rumah Sakit Umum Kota (RSUK) Tarakan, RSUDK Tarakan maupun yang di karantina di SMPN 1 dan SMPN 2 Tarakan.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan & Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M.Kes menerangkan RSUD Kaltara Tarakan sudah bisa melakukan uji test laboratorium Sweb karena sudah tersedianya alat mesin TCM yang dapat digunakan untuk pemeriksaan Covid-19, dan pertama kalinya tim medis laboratoium memeriksa 23 sampel dan telah dinyatakan 4 orang positif.

Catride uji Sweb Covid-19 di RSUD Kaltara Tarakan pun berkurang yang sebelumnya mendapatkan jatah dari pusat sebanyak 60 sampel. Namun, karena RSUK Aki Babu Tarakan terkendala persoalan tekhnis maka jatah Catrige nya dilimpahkan kepada RSUDK Tarakan lalu ada juga tambahan dari Kabupaten Nunukan yang menyerahkan 60 unit uji swebnya juga, sehingga RSUD Kaltara di Tarakan memiliki 160 sampel catrige kosong, setelah dikurangi uji Sweb 23 pasien tersebut.

“Mungkin begini, tidak semua RSUD Kaltara di Tarakan itu menjadi rujukan se Kaltara, karena catrige mereka juga terbatas. Bahkan, Tarakan masih memiliki sampel 63 orang yang di uji, dan kita mengirimkan 40-an sampel ke Jakarta, jadi yang diperiksa sama lab RSUDK Tarakan hanya 23 saja,” ucap dr Devi.

“Mungkin untuk Tarakan dan Nunukan bisa dilakkan uji Sweb nya di RSUD Kaltara Tarakan, karena mereka serahkan Catrige nya ke RSUD Kaltara Tarakan, kalau daerah lain saya belum tahu itu tergantung Rumah Sakitnya saja,” ujar dr Devi.

Gugus Tugas juga menginformasikan bahwa Minggu malam, (17/05/2020) pasien rujukan dari Kabupaten Nunukan dinyatakan meninggal dan berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) karena memiliki keluhan sama seperti pasien Covid-19, sehingga tim Gugus Tugas memutuskan pemakaman diperlakukan sama seperti pasien positif Covid-19.

“Tadi malam itu bukan PDP kita tapi dari Nunukan ya mas, pasien rujukan dari RSUD Nunukan dan meninggalnya disini, dan pemakaman menggunakan covid, karena keluhannya sama seperti Covid, dan kalau kita kembalikan jenazahnya ke Nunukan,” ujar dr Devi.

“Juga ada resiko untuk kita maupun untuk daerah yang akan menerima jenasah tersebut, karena dianggap Covid-19 walaupun baru PDP, untuk pemakaman di TPU Juata Laut dan kita perlakukan sama seperti pasien Covid,” tutupnya.

Reporter: Aldi S

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Covid-19