Connect with us

Covid-19

Irianto Lambrie Beberkan SWEB PCR Mandiri di RSUD Tarakan

Gubernur Kaltara, H. Irianto Lambrie. (Ft. Dok. Tribunnews.com)

Newstara.com TANJUNG SELOR – Gubernur Provini Kalimantan Utara (Kaltara) H. Irianto lambrie membeberkan bahwa dalam waktu dekat RSUD Provinsi di Kota Tarakan akan dilakukan secara mandiri pada awal bulan Juni 2020. Artinya, RSUD Tarakan akan melayani secara maksimal pemeriksaan uji sampel spesimen Covid-19 di Kaltara.

“Akan disiapkan tenaga administrasi untuk melakukan pencatatan sampel yang keluar masuk. Karena kita ingin operasionalnya full atau maksimal, maka SDM di laboratorium juga harus siap. Dan ada pembagian tugas supaya personel yang bertugas di laboratorium itu tidak merangkap,” tulis Gubernur Irianto Lambrie yang dikutp dari laman resmi Facebooknya pada Kamis, (28/05/2020).

“Sistem pemeriksaaan sampel spesimen Covid-19 secara mandiri Insya Allah akan kita mulai awal Juni bulan depan, mari kita berdoa kepada Allah SWT agar pelaksanannya nanti berjalan lancar dan sesuai yang diharapkan,” sambungnya.

Irianto mengatakan sesuai laporan alat Polymerase Chain Reaction atau PCR yang ditunggu-tunggu sudah tiba di Tarakan sejak Kamis lalu, (21/5/2020) dan diantar langsung ke RSUD Pemprov di Kota Tarakan pada Jumat lalu (22/5/2020).

Bukan hanya itu saja, RSUD Tarakan juga sedang dikebut pekerjaan renovasi laboratorium yang terstandar. Di laboratorium tersebut, ditempatkan alat PCR yang dioperasikan dengan proses uji sampel yang di fokuskan pada laboratorium uji sampel.

“Ruangannya ditambah sekat, ruang IT-nya juga juga harus safety, ada lapisan yang dipasang di dinding-dinding sebagai pengaman,” tuturnya.

Irianto menyebutkan lantainya didesain sesuai standar kesehatan dengan melihat proses renovasi ruangan maka diperkirakan membutuhkan waktu kurang dari sepekan ke depan, karena ruang juga akan dilengkapi alat bertekanan negatif, dimana alat tersebut masih dalam proses pengiriman ke Kota Tarakan.

“Alat bertekanan negatif ini lumayan besar, pengirimannya hanya bisa melalui kapal laut kargo. Alat ini dipasang kalau ruang laboratorium sudah selesai. Juga akan datang lemari pendingin sampel bersuhu minus 80 derajat,” ujarnya.

“Setelah alat bertekanan negatif terpasang, teknisi PCR selanjutnya akan datang membawa reagen sekaligus memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan yang akan mengoperasikan PCR. Pengoperasian PCR akan dilakukan oleh 6 orang tenaga medis,” sambungnya.

Editor : Redaksi Newstara.com

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Covid-19