Connect with us

Ekonomi

51,79 Ribu Orang Miskin, Diduga Akibat Kaltara Strateginya Mirip Kaltim

Pakar ekonomi dari Universitas Borneo Tarakan, Dr Margiyono, S.E., M.Si. (Ft. Dok)

Newstara.com TARAKAN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) disarankan untuk melakukan sejumlah inovatif dalam menghadapai keunikan Kaltara baik dari sisi geografis hingga penduduknya. Bahkan, sebagian kalangan menilai strategi yang dilakukan Gubernur Kaltara mirip dengan kebijakan Kalimantan Timur (Kaltim).

Pakar ekonomi dari Universitas Borneo Tarakan, Dr Margiyono, S.E., M.Si menyebutkan Pemprov Kaltara harus memaksimalkan sejumlah upaya perbaikan akses infrastruktur sarana prasarana pedesaan atau daerah terpencil, seperti Krayan, Long Peso, Lumbis hingga di ujung-ujung pedesaan. Sehingga akses pendistribusian hasil perkebunan dan pertanian dapat didistribusikan ke perkotaan.

Margiyono mengingatkan Pemerintah Provinsi Kaltara harus melakukan kebijakan transformasi karena dari sisi pendapatan masih cukup besar ditopang oleh Sumber Daya Alam (SDA), seperti sektor Pertambangan, Minyak dan Gas sehingga dibutuhkan transformasi arah kebijakan dari pertambangan menuju perkebunan, peternakan, perikanan dan pertanian pada skala besar dan terstruktur.

“Jika tidak dilakukan transformasi maka akan terjadi penurunan pendapatan secara nyata, coba kita lihat dulu banyak orang datang dari Jawa, Sulawesi atau daerah lainnya karena di Kaltara punya kue ekonomi yang menjanjikan, sekarang penumpang PELNI dari surabaya atau sulawesi penumpangnya semakin kecil, selain itu kita bisa lihat lagi di gang-gang banyak tulisan rumah dijual, ini bisa dikatakan ekonomi Kaltara kita sudah mulai lemah,” tutur Margiyono kepada Newstara.com pada Kamis sore, (16/07/2020) di Tarakan.

Margiyono mengatakan bahwa berbeda dengan Provinsi Kaltim yang memiliki pertambangan yang besar, seperti minyak, gas batubara yang masih bisa bertahan karena produksi yang cukup besar. Sehingga, program dapat berjalan secara maksimal dan perputaran uang cukup tinggi serta mampu menekan angka kemiskinan di Kaltim.

Sementara, akses transportasi di Kaltara masih terbatas, infrastruktur yang masih tergolong minim sehingga tidak bisa merefleksikan kebijakan Kaltim dengan Kaltara. Seperti, Kaltim memiliki kebijakan “Kaltim Cemerlang”, perwujudan di Kaltara ada “Kaltara Cerdas”, Kaltim membuka peluang investor sektor energi, Kaltara pun membuka peluang investasi sektor energi.

“Tanda kutip ya, harusnya Kaltim dilihat sebagai kompetitor, kita tidak bisa menyamakan Kaltara dengan Kaltim, saya tidak tahu seperti apa, dan kenapa mirip-mirip sama Kaltim,” ujar Margiyono.

“Jadi artinya kita disini strateginya harus lebih canggih dari Kaltim, karena daya saing kita rendah, sehingga strateginya harus lebih baik dari Kaltim, baik dari sisi infrastruktur, SDM, dan lainnya,” sambungnya.

“Ini bukan karena persoalan senang tidak senang, dukung tidak dukung, tapi realitanya ya. Namun, secara keseluruhan kebijakan pak Gubernur Kaltara sudah cukup baik loh seperti subsidi untuk warga Krayan, selain menjaga kenaikan angka kemiskinan juga menyatukan anak bangsa, satu harga BBM, dan lain-lain,”

Reporter: Aldi S

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Ekonomi