Connect with us

Bulungan

Abrasi Desa Jelarai, Politisi Hanura dan Warga Tinjau Lokasi Sheetpile

Ketua Komisi II DPRD Bulungan Tassa Gung (Kiri) bersama warga setempat meninjau lokasi shet pile Desa Jelarai. (Ft. Dok)

Newstara.com TANJUNG SELOR – Sheet pile atau turap di tepian Sungai Desa Jelarai Selor RT 6, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan kondisinya sudah cukup memprihatinkan karena terjadi ambrol (Jebol, red). Pasalnya, sejak 2013 silam proyek yang dikerjakan PT Yasin ini sekarang menghawatirkan terjadinya abrasi hingga ke badan jalan.

Salah satu warga desa jelarai selor, Lasarus Usat mengatakan, warga yang tinggal di tepi sungai khawatir abrasi terjadi semakin meluas dan mengikis badan jalan hingga mengancam pasar desa dan rumah warga sekitar.

“Awalnya, sheet pile yang dibangun pada 2008 itu hanya dalam kondisi miring kemudian (2013) perlahan ambrol hanya beberapa meter saja. Karena tidak segera dilakukan perbaikan, kerusakan turap semakin meluas hingga tepi badan jalan,” tuturnya pada Kamis siang, (06/05/2021).

Dijelaskannya, pihak pemerintah desa sudah beberapa kali mengusulkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan untuk segera memperbaiki kondisi sheet pile. Namun, belum ada tindak lanjut dari Pemkab dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bulungan apalagi pembangunannya telah menghabiskan dana APBD Bulungan senilai miliaran rupiah

“Saat ini ada titik baru ambrolnya sheet pile itu seperti disekitar bukit jalan jelarai, seharusnya kejadian ini sudah disikapi oleh pemkab beberapa tahun lalu. Nah, saat ini dampaknya sudah meluas,” jelasnya.

Sementara, Ketua Komisi II DPRD Bulungan, Tassa Gung saat berada di lokasi membenarkan keluhan warga dan bersama-sama dengan warga Jelarai berharap kepada Pemerintah Daerah dapat segera mengantisipasi dampak abrasi yang dikhawatirkan akan menggerus badan jalan.

“Penyebab ambrolnya sheet pile ini juga sempat jadi pertanyaan kita, mengapa turap yang selesai dibangun pada 2018 itu bisa ambruk. Polemik pun muncul ada yang menyebutkan pihak pelaksana pembangunan proyek yang paling bertanggung jawab ada juga yang menyebutkan akibat arus deras dibawah turap,” ujar politisi partai Hanura tersebut.

Menurutny, sepanjang 100 meter dari 300 meter sheet pile yang dibangun saat itu telah rusak, sementara hasil penelitian tim belum disampaikan ke masyarakat untuk mengetahui penyebab ambrolnya turap tersebut.

“Ini yang juga kita sesalkan, kenapa ambruknya turap ini tidak segera diperbaiki padahal kondisi keuangan daerah waktu itu masih mampu untuk menangani kerusakannya. Yang terpenting saat ini pemerintah harus segera lakukan antisipasi karena ini sangat berdampak pada aktifitas ribuan warga desa jelarai,” tutupnya. (***)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Bulungan