Newstara.com JAKARTA – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sang mantan Gubernur DKI Jakarta terduga dan diputuskan bersalah melakukan pelecehan terhadap umat Muslim beberapa waktu lalu, di sinyalir akan masuk sebagai salah satu Direksi BUMN. Kuat dugaan Ahok akan masuk dalam jajaran Direksi PT Pertamina (Persero). Namun, langkah tersebut mendapat pertentangan dari sejumlah kalangan seperti Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) hingga Alumni 212.
Wakil Ketua ACTA, Novel Bamukmin menyatakan penolakannya dan mendukung sikap Presiden FSPPB Arie Gumilar yang lebih dulu menolak rencana pengangkatan Ahok sebagai salah satu bos perusahaan minyak dan gas itu karena berbagai alasan. Novel bahkan akan memberikan bantuan advokasi bagi Ari Gumilar.
“Saya wakil ketua ACTA siap memberikan bantuan advokasi kepada Ari Gumilar, saya siap mendukung langkah Ari,” ujarnya pada hari Senin siang, (18/11/2019) di Jakarta.
Novel mengatakan dirinya bahkan akan melakukan mediasi Ari Gumilar dengan tokoh-tokoh Alumni 212, karena sudah seharusnya ACTA membantu pihak-pihak yang berjuang agar Ahok yang diduga terlibat korupsi dan sering memecah belah bangsa, tidak terakomodir di perusahaan pelat merah.
“Sudah kewajiban kami untuk membantu pejuang keadilan untuk menyelamatkan bangsa ini dari pelaku yang diduga terlibat korupsi di berbagai tempat maupun pemecah belah bangsa dengan pernyataannya yang kontroversial,” ujar Novel.
Sebelumnya, Ari Gumilang menolak Ahok menjadi salah satu Direksi Perusahaan BUMN khususnya PT Pertamina (Persero). Ahok dianggap selalu membuat kegaduhan serta berkata-kata kasar. Sehingga dianggap lebih banyak mudarat ketimbang manfaat jika mantan Gubernur DKI itu memimpin Pertamina. Ari juga bergabung dalam Aksi 212 atau Aksi Bela Islam dimana saat itu Ahok menghina Alquran surat Al-Maidah. Sementara Ahok diduga mendapat tawaran Menteri BUMN Erick Tohir untuk memimpin Pertamina dan berharap perusahaan plat merah itu maju dan berkembang.
Reporter: Mufreni
