Connect with us

Tarakan

Astaga, 20 Tahun Lebih Unit Damkar Tidak Di Ganti Pemkot Tarakan

Kabid PMK, Dinas Satpol PP dan PMK Tarakan, H. Eko P Santoso berfoto disamping unit damkar yang sudah senior. (Ft. Dok)

Newstara.com TARAKAN – Kota Tarakan yang menjadi pusat perdagangan dan bisnis di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltar), serta memiliki jumlah penduduk terbanyak dan padat penduduk, diyakini sangat rawan terjadi musibah kebakaran.

Sehingga Pemadam Kebakaran (PMK) yang bertanggung jawab untuk memadamkan api, juga harus di dukung dengan peralatan dan perlengkapan yang memadai. Namun, ketersediaan mobil pemadam kebakaran dianggap sudah melewati standar keamanan.

Kepala Bidang (Kabid) PMK, Dinas Satpol PP dan PMK Tarakan, H. Eko P Santoso menyebutkan, saat ini jumlah keseluruhan mobil PMK ada sekitar 13 unit, dengan usia mobil hampir mencapai 22 tahun. Sehingga, harus segera diperbarui karena berhubungan dengan performa petugas yang diwajibkan tiba dengan cepat di lokasi kejadian kebakaran.

“Kita harus cepat, tegas dan tangkap, karena saat informasi diterima maka petugas jaga harus segera tiba di lokasi selabg beberapa menit setelah informasi masuk, saat ingin cepat terkadang terkendala dengan kendaraan yang sudah tua,” ucapnya kepada Newstara.com pada Kamis siang, (09/01/2020) di Tarakan.

Saat ini tersedia 6 unit mobil fire, 7 unit mobil tangki air. Usia paling muda, kendaraan tersebut adalah pengadaan pada tahun 2001. Selain itu, ada unit dari hibah Jepang pada tahun 1998 yang sampai saat ini dipaksakan untuk beroperasi.

“Usia paling muda unit tahun 2001, ada juga hibah dari Jepang tahun 1998, pengadaan Provinsi Kaltim, jadi rata-rata berusia 10 hingga 22 tahun,” tambahnya.

Karena kondisi unit kendaraan pemadam sudah tua, maka sering terjadi kerusakan. Bahkan, ada beberapa unit mengalami kebocoran tanki air sehingga keberadaannya tidak maksimal membantu masyarakat.

“Kalau dilihat kondisi fisik casing masih bagus, karena kami melakukan perawatan cukup baik. Numun, ada beberapa peralatan seperti tank air bocor maka harus di ganti, apalagi namanya mobil pemadam maka kebutuhannya  untuk menampung air,” ucapnya.

Selain terkait persoalan unit mobil pemadam (Damkar), PMK Tarakan juga membutuhkan Alat Pelindung Diri (APD), Handytalkie (HT), hingga seragam kerja yang bagus dan layak pakai.

“Kami butuh APD, karena banyak yang sudah rusak dan seharusnya berapa jumlah petugas, sejumlah itulah APD. Soal alat komunikasi kita juga butuh, karena banyak HT yang sudah rusak, bahkan baju dinas sudah 4 tahun belum ada ganti,” ungkapnya.

Dinasi PMK berharap ada perhatian yang cukup baik daru Pemerintah Kota (Pemkot), DPRD Tarakan dapat menganggarkan dana untuk peremajaan mobil pemadam kendaraan dan beberapa alat penunjang dan pendukung para petugas saat bertarung melawan api.

Reporter : Aldi S

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Tarakan