Newstara.com TARAKAN – Sejumlah pedagang kecil dan menengah mengeluhkan pendapatan yang terus menurun akibat dampak badai Novel Coronavirus (Covid-19), yang melanda dunia termasuk imbasnya untuk Indonesia, khususnya Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo juga sempat menyebutkan pedagang kecil di Kaltara terkena dampak penurunan pendapatan hingga 36 persen.
Pelaku Usaha Mikro Kecil/Penggerak UMKM Kaltara, Eko Pristiawan menyebutkan pendapatannya pada hari biasa menembus hingga Rp 5 juta sehari, namun sejak beberapa hari terakhir hanya berkisar Rp 1 juta perharinya. Bahkan, hingga Selasa siang, (24/03/2020) belum ada satupun pembeli yang meng-order olahan pangan, bahan baku makanan dan minuman dan lainnya.
“Aduh Omzet bablas turun 50 hingga 90 persen, biasanya olahan angan yang order bahan baku cukup banyak, tapi karena warung-warung dan cafe pada tutup, hanya mengandalkan online saja. Itupun, tidak ada order lagi siang ini, kalau imbasnya terasa 3 harian inilah,” tutur Eko Pristiawan saat dihubungi melalui selulernya pada Selasa siang, (24/03/2020) di Tarakan.
Eko juga mengatakan Pemerintah Provinsi dan Kota harus secepatnya bertindak untuk menyelamatkan pelaku usaha kecil, karena banyak pelaku usaha mikro yang memiliki sumber permodalan yang berasal dari perbankan, sementara kredit bank tetap wajib membayar cicilan/angsuran.
“Ini penting sekali karena bagi pelaku usaha kecil yang sumber modalnya dari perbankan akan berimbas sangat besar, mereka tidak ada pemasukan tapi kewajiban membayar angsuran tetap, harapan kami pemerintah ambil peran untuk penangguhan pembayaran kredit bank, dalam 2 hingga 3 bulan kedepan atau selama badai virus corona masih melanda negeri,” tutupnya.
Sementara, hasil peninjauan redaksi Newstara.com sejumlah cafe-cafe dan rumah makan tutup. Seperti Alegori Coffee yang berada di Jalan Mulawarman Kota Tarakan, Grand Nu Smart yang berada di pusat kota Mall GTM Tarakan sudah tutup sejak beberapa hari lalu. Kedua cafe tempat nongkrong anak muda dan keluarga di Tarakan itu, mengikuti anjuran Pemerintah Kota Tarakan untuk sementara tidak berkumpul dalam kurun waktu 14 hari kedepan.
“Kita tutup beberapa hari lalu, kita mengikuti anjuran Pemerintah Kota Tarakan, dan menekan penyebaran Covid-19 di Tarakan,” tutur Dalle Nawir pemilik Alegori Coffee Tarakan kepada Newstara.com melalui selulernya.
Sementara, sejumlah warung makan dan Cafe di Kabupaten Nunukan juga melakukan penutupan sementara hingga ada pemberitahuan dari Pemerintah Kabupaten Nunukan lebih lanjut. Namun, diakuinya sebelum dilakukan penutupan, Cafe-cafe tersebut sudah mulai sepi pengunjung dan pendapatan menurun hingga 50 persen.
“Mungkin karena di Nunukan juga ada kasus ODP dan PDP mangkanya warga Nunukan memilih untuk tetap dirumah, apalagi disini dekat dengan Tawau-Malaysia, jadi riskan penyebarannya dari luar, kan di Tawau sudah ada di umumkan ada yang terinfeksi Corona,” ujar Halimas salah satu pemilik rumah makan Berkah.
“Semoga penyebaran Covid-19 cepat berlalu, dan masyarakat kembali beraktifitas seperti biasa, karena banyak yang dirugikan baik kita sebagai pedagang kecil maupun masyarakat takut keluar rumah,” sambungnya.
Reporter: Aldi S