Connect with us

Covid-19

Badai Covid-19 Tarakan, 20.000 Paket Sembako Khusus Warga Terdampak

Walikota Tarakan dr Khairul, M.Kes saat menerima bantuan dari PSMTI Tarakan. (Ft. Dok)

Newstara.com TARAKAN – Walikota Tarakan dr Khairul, M.Kes menyebutkan masyarakat yang saat ini terdampak dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tarakan, yang sudah diberlakukan pada sepekan lalu, kini sudah mulai mendapat paket sembako yang diantarkan oleh ojek online kerumah-rumah warga.

Apalagi, adanya penambahan 550 paket sembako dari PSMTI Tarakan dan ratusan paket sembako lainnya hasil sumbangan dari instansi dan organisasi di Tarakan. Sehingga, Pemerintah Kota Tarakan melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja (Dinsosnaker) membagikan lebih dari 20 ribu paket sembako dan BLT.

“Dan memang komunikasi kita dengan warga Tionghoa ini memang sangat membantu, karena sekarang ini penerbangan tidak ada walaupun kita karantina dan tidak banyak juga yang masuk kesini, (Tarakan,red) dan yang amsuk pun harus di karantina 14 hari, lalu kita diskusi maka sumbangan dari PSMTI dapat berupa sembako yang akan kita bagikan ke masyarakat yang terdampak,” ujarnya kepada Newstara.com pada Senin siang, (04/05/2020) di depan SPBU Gunung Lingkas Tarakan.

“Kita hitung yah, sembako dari Pemkot Tarakan itu untuk 6.667 KK, bantuan pusat berupa BLT (Tunai uang) untuk 6.000 KK lebih, perluasan Sembako 5 ribuan lebih, kartu Pra-kerja 4.000 lalu ditambah lagi dari Gubernur Provinsi Kaltara 1.750 KK, jadi kalau kita hitung sudah 20 ribuan lebih KK yang tercover di Tarakan,” sambungnya.

dr Khairul mengatakan setiap Kepala Keluarga (KK) yang sudah dapat satu jenis bantuan maka tidak akan mendapat bantuan dari tempat lainnya, seperti dapat bantuan sembako dari Pemprov Kaltara, maka tidak bisa lagi dapat dari Pemerintah Pusat atau Pemkot, dan akan dialihkan kepada keluarga lainnya yang ikut terdampak PSBB Covid-19 sehingga bantuan yang diserahkan tepat sasaran.

“Sehingga itulah kita membutuhkan data-data baik dari KTP maupun Kartu keluarganya, dan sekarang ini ada sekitar 3.600 lebih pendaftar tunggu yang sedang kita verifikasi dan jangan sampai kena double,” ujarnya.

Mantan Sekot Tarakan ini menjelaskan masing-masing penerima bantuan sudah dilakukan klasifikasi atau kategori sesuai ketentuan masing-masing, misalkan untuk pelaku usaha kecil dan menengah seperti UMKM yang terdampak maka mendaftarkannya kepada Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindkop).

Untuk kategori pelaku usaha cafe, restaurant, travel, hotel dan lainnya yang ikut terdampak maka mendaftarkannya kepada Dinas Pariwisata, sementara untuk pelaku transportasi, ojek online, ojek konvensional, supir taxi, supir angkutan umum, ABK Speedboat dan lainnya maka mendaftarkannya kepada Dinas Perhubungan Kota Tarakan.

“Nah, kalau untuk masyarakat umum maka kita minta mereka mendaftarkan dirinya kepada RT-RT nya sendiri, nanti RT akan mendata siapa saja yang akan di usulkan untuk mendapat bantuan sembako maupau BLT, baik dari pemkot atau Provinsi atau pusat, ini kita mas supaya nggak double soalnya semua kan uang negara, dikelola dan harus ada pertanggung jawabannya,” tutur Walikota ramah tersebut.

“Kan ada juga mas yang pelaku usaha terdampak Covid-19 dengan pemberlakukan PSBB ini, seperti salon, restoran, cafe, warung dan lainnya yang omset kurang bahkan ada perusahaan yang merumahkan dan mem-PHK. Nah ada juga yang masyarakat umum itu bisa mereka ke RT-nya, dari RT nanti daftar ke Dinsosnaker Tarakan,” sambungnya lagi.

“Oh iya satu lagi, seperti Marbot masjid, penjaga masjid, imam, gereja atau rumah ibadah lainnya juga bisa nanti daftar mereka ke Departemen Agama (Depag),” tutupnya.

Reporter: Aldi S

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Covid-19