Connect with us

Pilkada Kaltara

Blusukan Ke Tana Lia, Terbukti ‘Membangun Desa Menata Kota’ Harus Dilakukan ZIYAP

Ditulis Oleh : Yoko Handani

Newstara.com TANA TIDUNG – Calon Gubernur Provinsi Kalimantan Utara (Cagub Kaltara) Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, SH, M. Hum mendapat undangan dari sejumlah warga di Desa Tengku Dacing, Kecamatan Tana Lia, Kabupaten Tana Tidung (KTT) pada Rabu siang, (07/10/2020).

Rombongan pun mendatangi lokasi dengan menggunakan speedboat kecil dari Pelabuhan Tengkayu II Tarakan (Pelabuhan Perikanan, red) dan setelah menempuh perjalanan sekitar 40 menit, maka sampailah rombongan untuk singgah sejenak ke Dermaga Tanah Merah-KTT, dan terlihat sedikit dangkal yang membuat rombongan sulit berlabuh ke pelabuhan kecil tersebut.

Oleh motoris disampaikan, bahwa Pelabuhan Tengku Dacing tidak dapat dilalui karena sungainya yang dangkal. Akhirnya, speedboat yang berisi penumpang sekitar 10 orang termasuk H. Zainal A. Paliwang itu singgah ke Desa Tanah Merah pada siang hari atau bertepatan waktu sholat Dzuhur.

“Mohon maaf pak, kalau jam segini ke Desa Tengku Dacing nda bisa masuk, sungainya dangkal pak, saya kira bapak tadi Cuma mau ke Tanah Merah saja, sedangkan disini saja, (Tanah Merah,red) pelabuhannya masih dangkal, apalagi di Tengku Dacing pasti lebih dangkal lagi pak,” tutur Motoris yang memberikan penjelasan singkat.

Zainal A. Paliwang yang mendengar informasi itu, langsung memutuskan untuk mencari sebuah masjid atau musholla di Tanah Merah, karena sudah waktunya menghadap kepada sang Khaliq menjalankan Ibadan Dzuhur. Namun, timbul masalah baru yakni seluruh rombongan yang hadir tidak mengenal daerah Tanah Merah, hanya motoris yang memberikan petunjuk bahwa ada masjid yang tidak jauh dari pelabuhan tersebut.

Maka akhirnya rombongan pun berjalan kaki, yang kira-kira sejauh 1 kilometer untuk mencari sebuah masjid. Sambil berjalan kaki, terlihat sesekali satu – dua kendaraan yang melintas di jalan, sang Cagub Kaltara ini melemparkan senyumnya yang khas. Alhasil, masjid yang di sampaikan motoris itu pun dapat kami jumpai.

Cagub Kaltara dari nomor urut 3 ini sangat khusyuk menjalankan kewajibannya sebagai seorang hamba dan berdoa kepada Sang Khaliq untuk diberikan jalan terbaik. Setelah selesai menjalankan sholat Dzuhur, rombongan pun keluar dari Masjid tersebut. Namun, tanpa disangka-sangka muncul beberapa anak-anak muda dan warga Tana Merah, yang menawarkan kepada Zainal A. Paliwang dan rombongan untuk mampir kerumahnya.

Cagub Kaltara yang murah senyum inipun tak kuasa menolak ajakan para warga dan ikut dalam arak-arakan motor tersebut, dan saat sampai disalah satu rumah warga tersebut dan belakangan baru diketahui bernama Iwan. Rombongan disuguhkan dengan makanan ringan dan air mineral serta minuman kopi botol.

Zainal A. Paliwang pun menyampaikan ucapan terima kasihnya sudah diterima dengan baik di Desa Tanah Merah, walaupun sebelumnya niatnya hanya untuk mencari sebuah masjid untuk menjalankan ibadah saja. Namun, Allah SWT ternyata memberikan petunjuk dari arah yang tidak disangka-sangka.

Dari diskusi yang terjalin, muncullah keluhan dari warga bahwa selama ini pejabat setingkat Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara, ataupun Paslon Pilgub tidak ada yang menginjakkan kaki di Desa Tanah Merah. Bahkan, parahnya lagi hampir 8 tahun Kaltara dimekarkan, belum pernah Gubernur atau Wakil Gubernur Kaltara menginjakkan kaki ke desa mereka.

“Baru kali ini Desa kami mendapat kehormatan didatangi sama Calon Gubernur Bapak Zainal A. Paliwang, dan selama Provinsi Kaltara ini dimekarkan pak, belum pernah Gubernur atau Wakilnya datang kesini pak, baru ini Bapak yang datang, itupun naik kerumah saya lagi, saya benar-benar terhormat, dan mohon maaf kami tidak bias menyuguhkan makanan yang mewah-mewah,” tutur Iwan si pemilik rumah.

Dan mendengar ucapan sang pemilik rumah, Zainal A. Paliwang pun sempat memberikan senyum khas nya dan mengatakan bahwa dirinya bersama-sama rombongan menghadiri undangan di Desa Tengku Dacing yang bersebelahan dengan desa Tanah Merah. Namun, karena kondisi pelabuhannya yang sulit dilalui dan secara kebetulan terjadi arus sungai dangkal maka diputuskan beristirahat sejenak hingga air pasang kembali.

“Iya ini mungkin sudah Allah yang tunjukkan, Allah mau kita mengunjungi desa Tana Merah ini untuk mendengar aspirasi di desa ini, dan mudah-mudahan Desa Tanah Merah ikut mendukung kami dengan tagline ZIYAP, sehingga kita bisa membawa dan merealisasikan aspirasi warga Tanah Merah,” tutur Zainal A. Paliwang dihadapan puluhan warga Tanah Merah.

“Saya dengan pak Yansen sudah sepakat, sesuai juga dengan motto kami bahwa ZIYAP akan membangun Desa dan menata kota, sehingga pembangunan akan kita mulai dari desa-desa, termasuk desa di Kecamatan Tana Lia ini, kami akan membuat berbagai perubahan sehingga pembangunan itu tepat sasaran menyentuh langsung kepada Masyarakat,” tutur Zainal A. Paliwang yang di Aamin kan oleh warga lalu disusul gemuruhnya tepuk tangan warga Tanah Merah yang hadir.

Beberapa saat telah berlalu, dan motoris speedboat pun memberikan solusi agar speedboat mendekati pelabuhan Desa Tengku Dacing lalu di lansir dengan longboat bermesin ketinting. Dan akhirnya, setelah berpamitan dan berfoto bareng. Rombongan pun melanjutkan perjalanan menembus anak sungai Sesayap hingga kurang lebih 30 menitan, akhirnya sampai mendekati dermaga kecil di Tengku Dacing dan sesuai rencana rombongan pun dibagi ada yang tetap bertahan di speedboat dan sisanya mengikuti Zainal A. Paliwang menaiki perahu ketinting dengan jarak tempuh sekira 1 kilometer.

Setelah sampai di dermaga yang terbuat dari kayu keras itu, rombongan ternyata masih harus berhati-hati menaiki anak tangga yang juga terbuat dari kayu tersebut yang langsung disambut oleh warga sekitar yang menunggu dengan kendaraan roda duanya. Dan Cagub ZIYAP yang mengenakan baju partai koalisi itupun langsung meraih salah satu kendaraan motor, dan membawanya serta membonceng salah satu rombongannya.

Saat menelusuri jalan setapak yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua itu pun kondisinya juga kurang layak untuk dilalui, karena terlihat beberapa sisa-sisa semenisasi yang sudah hancur dan sesekali motor yang melintas pun harus melewati genangan air.

Namun, saat sampai di salah satu rumah warga di Desa Tengku Dacing, Kecamatan Tana Lia, Kabupaten Tana Tidung. Akhirnya, lelahnya perjalanan melewati ratusan kilometer menyusuri sungai-sungai Sesayap itupun terobati dengan antusiasnya warga yang hadir.

“Terima kasih banyak atas undangannya untuk kami, terima kasih kepada warga di Desa Tengku Dacing ini, saya sudah terlanjur berjanji sama warga disini, tidak boleh saya ingkari karena seorang pemimpin yang didengar adalah ucapannya, jauhnya perjalanan tidak masalah yang penting saya bias sampaikan bahwa saya dengan pak Yansen, akan membuat lebih baik dan membuat perubahan untuk masyarakat Kaltara,” tutur Zainal A. Paliwang.

Sejumlah warga pun menyampaikan aspirasinya mengenai ketersediaa air bersih, tower sinyal smarphone hingga listrik yang tidak tersedia di Desa yang dihuni sekitar 600 warga ini. Dan Zainal A. Paliwang pun melihat keadaan Desa Tengku Dacing yang nyaris tanpa perhatian dari Pemerintah Provinsi Kaltara. Disini, warga hanya mengandalkan jenset sebagai listriknya, namun warga yang kurang mampu hanya menggunakan lampu minyak tanah sebagai penerang di malam hari.

Bukan hanya itu saja, HP Android milik Zainal A. Paliwang pun menunjukkan tidak ada tangkapan sinyal sedikitpun. Alhasil, desa ini pun benar-benar terisolir dari arus informasi teknologi. Warga hanya hidup untuk mencari nafkahnya sehari-hari sebagai nelayan dan berkebun dimana hasilnya hanya bisa dinikmati sendiri dan sulit untuk dijual keluar.

Zainal A. Paliwang pun sempat bertanya seberapa jauh desa Tengku Dacing ini dengan Desa terdekat, dan salah satu warga menjawab sekitar 40-an kilometer dengan desa Tanah Merah. Ternyata, Desa yang sebelumnya didatangi yakni Desa Tanah Merah masih dianggap warga sudah menjelma menjadi kota karena sudah tersedia berbagai fasilitas umum.

“InsyaAllah pak dan ibu, saya dengan pak Yansen sudah sepakat dan ini harus saya sampaikan, bahwa kami berdua sepakat akan membangun Desa dan menata Kota, dan salah satunya adalah ketersediaan air bersih, listrik 24 jam hingga tower sinyal ini,” ujar Zainal A. Paliwang yang disambut dengan gemuruh tepuk tangan warga yang hadir.

Sebagian rombongan pun menyadari bahwa apa yang di inginkan dalam visi misi pasangan ZIYAP (Zainal – Yansen) ini, benar-benar tepat sasaran dan menjadi niat yang lurus untuk masyarakat Kaltara. Karena sampai saat ini, ternyata masih banyak warga Desa di Kaltara yang hidup di garis kemiskinan, dan minim terhadap fasilitas umum. Dimana Pemerintah seharusnya berperan besar untuk mewujudkan cita-cita bangsa sesuai dengan harapan para tokoh perjuangan saat memekarkan Provinsi Kaltara ini, agar masyarakatnya hidup makmur dan sejahtera. Namun, penampakan yang terlihat justru berbeda jauh dari kesan sejahtera.

Cagub Zainal A. Paliwang bersama rombongan pun pamit undur diri, karena ada pula undangan dari warga di Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan. Sehingga, rombongan harus mengejar bisa sampai di Pulau Bunyu sebelum matahari terbenam. (***)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Pilkada Kaltara