Newstara.com TARAKAN – Pengamat Politik dan sosial media (Sosmed) Kaltara, Fajar Mentari mengatakan untuk menggalakkan kreatifitas tentu ada orientasi yang ingin dicapai. Dan bila dicermati maka cukup banyak komentar di sosmed, terkait tujuan utama dari kegiatan yang memiliki kreatifitas dalam rangka membangun silaturahmi.
“Padahal jika kita mau kaji lebih perspektif, sejatinya tujuan utama kegiatan ini adalah murni bisnis yang berorientasi pada mencari keuntungan materi jadi fundamentalnya adalah profit oriented,” ujarnya kepada Newstara.com pada Senin malam, (13/01/2020) di Tarakan.
Menurutnya, cukup sederhana untuk menjawabnya jika tujuannya adalah hanya sekadar membangun silarurahmi, pasalnya masih banyak kegiatan yang lebih positif yang bisa dilakukan.
“Kita contohkan seperti senam sehat berhadiah, lomba debat antar pelajar, pementasan drama, dan lain-lain. Bukan dengan memperingati ritual budaya luar yang dikemas modern sedemikian rupa untuk menarik animo masyarakat,” ujar FM.
“Kalau melihat fakta di lapangan, pangsa pasar kegiatan ini adalah pelajar dan anak muda, karena memang tidak bisa kita pungkiri bahwa eksistensi mereka di tempat hiburan malam itu ramai kita jumpai mereka yang dari kalangan pelajar dan pemuda lainnya,” tambahnya.
Artinya, kegiatan di lapangan terbuka ini terkesan meligitimasinya agar tidak perlu lagi sembunyi-sembunyi. Bahkan, akan memancing mereka yang tidak tahu-menahu dugem itu seperti apa, dan pada akhirnya terkontaminasi untuk menikmati dunia hura-hura.
“Jadi secara edukasi kegiatan ini lebih kaya mudharat ketimbang manfaatnya, karena itu saya mengajak kepada semua pihak agar lebih bijak dalam menentukan sikap,” tutupnya.
Reporter : Aldi S