Newstara.com TANJUNG SELOR – Gugus Tugas Covid-19 Kalimantan Utara (Kaltara) hingga kini masih mengusahakan pengiriman sampel spesimen yang dikirim ke Balai Besar Laboratorium Surabaya. Karena selama ini, pengiriman sampel dilakukan melalui maskapai penerbangan pesawat terbang.
“Terbatasnya sarana transportasi membuat spesimen untuk sampai ke Surabaya agak sedikit sulit, hal ini terkait adanya Menteri Perhubungan Nom. 25/2020 tentang pengendalian transportasi dalam hal ini larangan untuk mudik,” ucap Juru Bicara Covid-19 Agust Suwandy pada Sabtu siang, (25/04/2020).
Agust mengatakan ini berdampak terhadap pengiriman sampel spesimen covid-19 di wilayah Kaltara, apalagi pembatasan penerbangan ini berlaku mulai tanggal 24 April 2020 hingga 31 Mei 2020. Sehingga, pihaknya amsih mencarikan solusi terkait pengiriman spesimen tersebut.
“Ini kita msh carikan solusi bagaimana pengiriman spesiemen yang kita ambil, karena untuk mengirim sampel ini ke balai besar laboratoirum kita menggunakan pesawat terbang, dan mohon dimaklumi dan kita masih carikan solusi kirimkan sampel tersebut,” tuturnya.
Agust menghimbau masyarakat Kaltara untuk tetap melakukan sejumlah pencegahan dengan menggunakan masker jika beraktifitas di luar rumah, dan tetap menerapkan physical dan social distancing serta tetap menjaga kebersihan dan mencuci tangan pada air mengalir dengan sabun hingga menggunakan hand sanitizer.
“Cuci tangan dengan cara-cara yang benar yah, dan kalau bisa batasi transportasi publik dan kerumunan atau kegiatan kelompok dan lainnya sebagai upaya kita untuk mencegah penularan orang per orang dan kita harap penanganan kasus Covid-19 ini bisa kita cegah dan kendalikan,” tutupnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melarang penerbangan domestik maupun internasional pada masa larangan mudik. Namun, selain logistik terdapat beberapa penerbangan yang boleh beroperasional.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menyebutkan penerbangan yang diperbolehkan adalah penerbangan pemimpin negara, penerbangan pemulangan WNI atau WNA, penegakkan hukum dan pelayanan darurat petugas penerbangan.
Kemenhub juga sedang memproritaskan penerbangan logistik alat-alat kesehatan terlebih dahulu, sebelum penerbangan logistik barang pengiriman. Khusus muata medis sanitasi dan logistik bisa menggunakan pesawat penumpang.
“Kemenhub sudah telah melarang warga untuk mudik Lebaran. Pelarangan mudik ini berlaku untuk semua angkutan moda, untuk angkutan udara diberlakukan tak ada operasional penerbangan domestik maupun internasional selama masa larangan,” tutur Novie.
Walaupun penerbangan dihentikan sementara, namun pelayanan navigasi udara dan Bandara tetap beroperasional. Karena operator penerbangan tetap harus melayani penerbangan logistik.
Reporter: Abdul Syukur dan Mufreni
