Connect with us

Covid-19

Covid-19 Tarakan, Seorang Pasien Kabur Ke Jembatan Bongkok Karang Anyar Pantai

Seorang PDP kabur ke jembatan Bongkok di rumahnya, tampak petugas ambil paksa kembali dibawa ke RS Kota Tarakan. (Ft. Dok)

Newstara.com TARAKAN – Seorang Pasien Dalam pengawasan (PDP) kabur dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kaltara di Tarakan dan pulang kerumahnya di daerah Jembatan Bongkok Kelurahan Karang Anyar Tarakan. Alhasil, menjadi tontonan warga dikejauhan saat petugas medis menggunakan APD lengkap serta tim pengamanan dari Kepolisian, TNI dan Satpol PP Tarakan yang menjemput paksa pasien, dan digelandang cepat menuju mobil ambulance.

Saat dikonfirmasi, Juru Bicara Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Tarakan, dr. Devi Indriarti M.Kes pada Minggu pagi, (03/05/2020) membenarkan penjemputan paksa pasien dalam pengawasan (PDP). Pasien tersebut, memiliki penyakit sesak napas dan batuk-batuk serta hasil rontgen menunjukkan tanda-tana Covid-19.

“Iya mungkin yang bersangkutan lari dan tidak mau dilakukan isolasi, dan mungkin merasa dirinya sehat jadi dia melarikan diri dan akhirnya diambil kembali ke rumah sakit tapi sekarang ditempatkan di Rumah Sakit UMUM Daerah Tarakan di Aki Babu sana,” tutur dr Devi menjelaskan.

“Pasien Dalam Pengawasan (PDP) itu sebelumnya sempat melawan petugas dan tim medis saat berontak ingin pergi dari ruang isolasi. Dan tidak bisa di tahan sama teman-teman di rumah sakit, walaupun sudah dibantu security, jadi pada akhirnya kita ambil paksa dan dibawa kerumah sakit kota,” sambungnya.

dr Devi mengatakan tim medis penjemput satu orang PDP tersebut diberikan APD lengkap karena kasusnya berhadapan langsung dengan pasien Covid-19 walaupun belum dapat dibuktikan dari hasil Swab yang bersangkutan positif atau tidak.

“Ini dirawat di ruang isolasi itu untuk kebaikan diri sendiri dan orang lain kalau misalkan melairkan diri diluar, dan diberitakan maka bisa dihakimi masyarakat dan kitakan berusaha untuk menyembuhkan dia, jalani lah protokol penyembuhannya,” ucap dr Devi.

“Jika seandainya dia terkonfirmasi positif maka saat melarikan diri itu bisa menyebabkan penularan ke orang lain, dan harus ada kedisiplinan dari semua orang, dan jangan berkeliaran, kalau tidak di isolasi maka akan membahayakan diri sendiri dan org lain, karena bisa menularkan ke orang lain, jd patuhilah protokol kesehatan,” sambungnya.

dr Devi mengatakan setiap penyembuhan tetap membutuhkan proses untuk sembuh. Bahkan, ada pasien positif yang sudha berusia lanjut namun karena yang bersangkutan patuh dan mengikuti arahan maka sembuh lebih cepat dari harapan bahkan laporan kesehatan hasil Swab yang di follow up menyatakan 2 kali negatif Covid-19.

“Dan jangan berpikir kesembuhan datang kalau tidak berusaha, dan yang penting adalah mengikuti protokol pengobatan yang diberikan tim medis dan kalau isolasi yah harus benar-benar tinggal di ruangan isolasi dan bantulah tenaga kesehatan dan agar kita bisa cepat menekan penyebaran pandemi Covid-19 ini.” tutupnya.

Reporter: Aldi S

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Covid-19