Newstara.com NUNUKAN – Dua warga sipil Tarakan Hendra dan Wawan diduga telah dianiyaya oleh oknum aparat, di perairan Sebatik Kabupaten Nunukan pada Rabu, (10/03/2021) lalu. Informasi itu terungkap setelah keduanya melakukan pelaporan ke Kantor Polda Kalimantan Utara dan diterima Newstara.com pada Minggu sore, (14/03/2021).
Sebelumnya, keduanya dari Sebatik bertolak ke Tarakan sekitar pukul 17.30 WITA. Namun, tidak jauh dari pelabuhan petugas mencoba menghentikan laju speedboat dengan melambaikan tangan kepada Hendra dan Wawan.
“Mereka melambaikan tangan untuk menyuruh stop, tapi saya tidak lihat dan fokus ke depan. Ketika saat melintas di salah satu Pos, empat orang personel langsung memerintahkan saya untuk berhenti,” ujarnya dalam laporan tertulis kepihak kepolisian.
Namun sayangnya, lambaian tangan petugas tersebut berbuntut panjang, speedboat Hendra dan Wawan dikejar oleh petugas dengan melepaskan tembakan agar segera berhenti. Namun, Hendra tidak mendengar karena suara gelombang dan mengkhawatirkan kayu.
“Suara tembakan ke atas sekali dan mengarah ke speedboat sekali,” tuturnya dalam keterangan tertulis tersebut.
Saat terjadi tembakan, Hendra sudah mengurangi laju kendaraan speedboat nya dan telah sadar ada petugas yang sudah mendekat. Lalu, seorang petugas langsung mempertanyakan penyebab Hendra tidak berhenti saat diberikan tembakan peringatan.
Namun, karena kurang puas dengan jawaban Hendra, salah satu oknum langsung mendaratkan pukulan ke arah kaca speedboat miliknya. Hendra lantas membuka pintu speedboat dan mendapat perlakuan kasar oleh salah satu oknum tersebut.
“Ketika mereka sudah masuk speedboat, mereka langsung mengambil kunci speedboat dan memukul kepala saya. Saya takut, karena di tangan oknum tadi sudah ada senjata api,” ucapnya.
Hendra pun bertubi-tubi mendapat pukulan dari oknum tersebut dan mengakibatkan pendarahan di jidat kiri dan mengeluarkan darah segar, lalu setelah kepala Hendra mengeluarkan darah, salah satu oknum memintanya menutupi darah di kepala dengan baju yang dikenakan Hendra.
Selain Hendra, Wawan yang diminta pindah ke Speedboat oknum petugas itu juga mendapat pemukulan oleh oknum polisi yang sama di bagian kepala, hingga merasa telinga berdenging dan mengeluarkan darah.
“Saya dan ABK (Wawan) dibawa ke Pos Nunukan. Saya membawa speedboat saya dan ABK saya ikut di speedboat satunya,” ucapnya.
Sesampainya di pos petugas, salah seorang yang berpangkat lebih tinggi mendatangi Hendra dan Wawan lalu memberikan nasehat dan pertanyaan singkat. Juga empat orang lainnya yang ikut bertanya.
“Saya jawab tidak lari dan tidak membawa barang berbahaya, melainkan hanya membawa ikan saja,” tuturnya.
Merasa tidak puas dengan jawaban itu, Hendra dan Wawan kembali menerima pukulan. Bahkan, selain dipukul keduanya juga menerima cambukan dengan selang sepanjang 3 meter yang dilipat dua.
“Setelah memukul dan mencambuk, seorang oknum polisi dan memintanya membersihkan darah yang terus mengalir di kepala menggunakan baju, saya dan Hendra sudah melaporkan ke Polda Kaltara pada Kamis 11 Maret 2021 dan berharap bisa segera diungkap kasus,” tutupnya.
Reporter : Aldi P