Newstara.com TARAKAN – Ketua DPD KNPI Kaltara Kormarudin, S.Kom, M.H beserta anggota lainnya, mendapat kesempatan untuk tour keliling melihat laboratorium dalam proses pengolahan darah di kantor PMI Kota Tarakan, untuk dipakai atas permintaan rumah sakit. Mulai dari pengambilan darah diawal dari donor, pengolahan darah, penyimpanan hingga pemeriksaan darah, menggunakan sejumlah teknologi.
Namun, saat melihat sejumlah peralatan yang terpasang di ruang Laboratorium Unit Donor Darah (UDD). Salah satu peserta Tour bertanya tentang kegunaan alat tersebut, dan dijawab oleh Ketua PMI Kota Tarakan Dr HM Yunus Abbas bahwa alat pemroses (penggoyang) darah trombocyt, ternyata sudah tidak dipakai lagi (rusak), walau sudah berulang-ulang diperbaiki tapi karena usianya sudah 15 tahun sehingga diputuskan untuk diganti.
“Berulang-ulang diperbaiki tapi karena usinya sudah 15 tahun jadi kita putuskan untuk diganti setelah di laporkan ke PMI Pusat dan sekaligus memohon dibantu untuk penggantinya,” tutur H.M. Yunus Abbas kepada Newstara.com
“Dan akhirnya kami difasilitasi PMI Pusat sebelum pandemik covid -19 berlangsung untuk mendapatkan alat pemroses darah trombocyt dengan cara bisa di kredit (cicil) selama satu tahun. Kalau sekarang Alhamdulillah prosesnya bisa dipastikan cepat dan aman,” ujar Yunus Abbas didampingi kepala UUD dan Kepala Lab. PMI
Pada tahun 2019 lalu Unit Donor Darah PMI Tarakan ditunjuk sebagai UDD Sub Regional Kaltara atau sebagai UDD pembina dan rujukan. Namun, hingga kini masih mengalami permasalahan tentang peralatan yang sebagian sudah berusia 10 hingga 15 tahun.
“Ada dua alat kami dibantu dari PMI pusat dengan cara di cicil (Kredit) dan ada juga sifatnya pinjam pakai seperti sysmex itu. Keberadaan alat Sysmex ini sangat membantu dalam peningkatkan kecepatan dan efektifitas pelayanan kebutuhan darah untuk menolong pasien rumah sakit,” sambungnya.
Walaupun dengan peralatan sudah berusia lanjut, Yunus Abbas tetap mengedepankan pelayana prima yakni dengan memberikan kode (Barcode) disetiap kantong-kantong darah yang baru di ambil lalu diolah hingga siap di distribusikan kepada para pasien rumah sakit.
“Barcode itu sangat membantu petugas medis dalam pengecekan darah, sehingga dengan barcode semua info sudah muncul, tinggal kita arahkan aja handcode nya ke kantong darah lalu dilayar sudah muncul informasinya, sehingga tidak pernaha da kasus darah tertukar,” ucapnya.
Reporter: Aldi S