Connect with us

Ekonomi

Ekspor Terbesar Kaltara Berasal dari Sektor Tambang

TANJUNG SELOR – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi Informasi Statistik dan Persandian (DKISP) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), H. Iskandar S.IP.,nM.Si kembali menyampaikan rilis data statistik yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltara.

Seperti biasa rilis yang dipublis kali ini mengenai indeks harga konsumen, nilai tukar petani (NTP), ekspor impor dan rilis wisman serta  transportasi.

Iskandar melalui Kepada Bidang Statistik Jufri mengatakan, berdasarkan data rilis BPS Kaltara pada bulan September 2021, secara keseluruhan Kaltara masih dalam kondisi deflasi sebesar -0,03 persen, berbeda dengan Kota Tanjung Selor justru inflasi sebesar 0,39 persen, berada pada urutan ke lima inflasi 90 kota di Indonesia dan urutan kedua inflasi kota di pulau Kalimantan berdasarkan pantauan indeks harga konsumen.

Dikatakan, deflasi yang terjadi ternyata sudah berlangsung dalam tiga bulan terakhir, namun sekalipun masih deflasi, kondisinya tidak setinggi bulan sebelumnya dimana tingkat deflasi mencapai -0,37 persen, sementara dibulan Juli 2021 deflasi sebesar -0,15.

“Jika bulan Agustus 2021 deflasi yang terjadi sebagai akibat dari turunya moda transportasi sebesar -1,53 persen, kali ini yang membuat deflasi adalah turunnya salah satu kelompok pengeluaran yakni dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar -0,09 persen,” ungkapnya.

Jufri menjelaskan, andil deflasi yang paling dominan ada pada komoditas cabai rawit sebesar -0,18 persen, daging ayam ras sebesar -0,05 persen, bawang merah sebesar -0,03 persen cabai merah sebesar -0,02 persen dan angkutan udara sebesar -0,02 persen.

Mengenai Nilai Tukar Petani (NTP) lanjutnya, tercatat bahwa pada bulan September 2021 NTP Kaltara Kembali mengalami kenaikkan sebesar 106,71 poin dari bulan Agustus 2021 sebesar 106,17 poin atau mengalami kenaikkan sebesar 0,50 persen.

Peningkatan penghasilan para petani lebih disebabkan Indeks harga yang di terima petani (lt) lebih tinggi 112, 49 poin atau 0,59 persen dari pada indeks harga yang di bayar petani sebesar 105,42 poin, atau sebesar 0,09 persen saja.

Selanjutnya BPS juga merilis tentang perkembangan ekspor dan impor di Kaltara, dimana total ekspor terbesar Kaltara berasal dari sektor tambang sebesar 82,07 persen, kemudian hasil industri sebesar 15,74 persen dan hasil pertanian sebesar 2,19 persen. Ekspor di bulan Agustus 2021 mengalami peningkatan sebesar 36,68 persen dari bulan Juli 2021. Pada bulan Juli total ekspor Kaltara sebesar US$ 100,64 Juta sementara Agustus 2021 lebih tinggi sebesar US$ 137,55 Juta.

Impor Kaltara juga meningkat jelasnya,  bahwa  bulan Juli 2021 impor Kaltara sebesar US$ 11,53 Juta kemudian bulan Agustus 2021 sebesar US$ 13,27 Juta atau terjadi perubahan sebesar 15,12 persen. Sementara neraca perdagangan Kaltara pada bulan Agustus 2021 surplus sebesar US$ 123,28 Juta.

Rilis BPS Kaltara lainnya adalah tentang wisatawan mancanegara (wisman), tercatat bahwa kunjungan wisman masuk melalui Pos Lintas Batas Negara di Long Bawan Nunukan sebanyak 27.790 kunjungan lebih sedikit dari bulan Juli 2021 sebanyak 30.461 kunjungan.

Mengenai arus transportasi laut ungkapnya, penumpang yang datang ke Kaltara tercatat 6.623 penumpang sementara penumpang yang berangkat tercatat 6.432 penumpang.  Berbeda dengan arus penumpang melalui bandara yang datang tercatat 7.322 penumpang, dan yang berangkat tercatat 4.855 penumpang, pungkasnya. (els/bid.statistik)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Ekonomi