Newstara.com JAKARTA – Wakil Ketua DPN Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah baru saja meluncurkan buku terbarunya yakni “Buku Putih Kronik Daulat Rakyat vs Daulat Parpol”. Peluncuran buku itu di salah satu restoran di Senayan, Jakarta Pusat, Jumat siang, (21/2) dan dihadiri sejumlah tokoh nasional seperti Prof. Dien Syamsudin, Mantan Ketua PP Muhammadiyah dan Mantan Ketua MUI Pusat serta Sultan Tidore Husain Sjah.
Selain itu, hadir juga pembicara antara lain mantan anggota DPR RI Akbar Faizal, Pakar Hukum Tata Negara Dr. Margarito Kamis, Direktur Eksekutif Negara Institut Akbar Faisal, dan Mujahid A Latif, SH., MH kordiantor Kuasa Hukum Fahri Hamzah.
Fahwi Hamzah, Mantan Wakil Ketua DPR RI itu mengupas perjalanan karir politiknya setebal 507 halaman dalam upaya perlawanannya atas pemecatan sebagai kader PKS dan wakil ketua DPR RI. Kasus itu pun dimenangkannya mulai dari pengadilan tingkat pertama hingga peninjauan kembali (PK) di Mahkamah Agung (MA).
“Buku ini harusnya bisa menjadi norma hukum. Khususnya bagi politisi yang melawan kesewenang-wenangan Parpol, buku ini harusnya jadi yurisprudensi, bahwa seorang wakil rakyat melekat padanya daulat rakyat, mandat suara rakyat pada diri seorang pejabat terpilih (elected official), tidak boleh dan tidak bisa dengan mudah dirampas dan atau dialihkan kepada nama lain atas nama dan oleh otoritas apapun,” tuturnya.
“Buku tersebut juga menampilkan putusan Mahkamah Agung dan menjadi sejarah baru dalam relasi antara individu dan partai politik, sekaligus merupakan ucapan saya kepada PKS, kita harus memasuki arah baru perpolitikan Indonesia yang tidak boleh pernah berkawan dengan kezaliman,” ujarnya.
“Saya nggak akan merekrut kader PKS. Tapi kalau kader PKS baca buku ini saya yakin dia pindah partai,” tutur Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia.
Reporter: Mufreni
