Newstara.com TARAKAN – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) aktif H. Irianto Lambrie sudah menyatakan diri untuk kembali maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltara periode 2020-2025. Kekuatan politik dari berbagai sisi ditambah infrastruktur yang memadai, dinilai menjadi salah satu modal utama sehingga petahana ini calon potensial untuk terpilih kembali.
Pengamat Politik dan Social media (Sosmed) Kaltara, Fajar Mentari menyebutkan bahwa H Irianto Lambrie adalah calon Gubernur yang memiliki nilai jual tinggi untuk terpilih kembali, bahkan sudah teruji di pemilihan lalu saat berpasangan dengan H Udin Hianggio. Sementara, calon lain belum benar-benar teruji melalui mekanisme pemilihan langsung secara demokrasi.
“Saya kira kekuatan petahana pak Irianto Lambrie cukup besar, karena dari berbagai sisi beliau memiliki itu, dan ini memang sebuah fenomena global bahwa dimana-mana melawan petahana atau incumbent itu memang bukan perkara yang mudah,” tutur Fajar Mentari (FM) kepada Newstara.com pada Jumat siang, (29/11/2019) di Tarakan.
Menurutnya, peluang keterpilihan petahana di setiap kontestasi Pilkada lebih besar lantaran memiliki keunggulan investasi sosial dan politik yang lebih riil selama 5 tahun menjabat sebagai kepala daerah, apalagi ditambah dengan masa PJ Gubernur sang petahana H. Irianto Lambrie, bahkan pada level pemilihan kepala desa saja akan sulit mengalahkan petahana.
“Mulai dari infrastruktur hingga suprastruktur politik. Satu hal logika kita berpikir bahwa, petahana selama 5 tahun masa pengabdiannya secara tidak langsung telah mengkampanyekan dirinya. Jadi ini satu bonus yang tidak dimiliki para penantang,” ucap FM.
“Program-program yang cantik dari pak H. Irianto dan pak H. Udin cukup berdampak nyata dan bisa dinikmati oleh sebagian masyarakat Kaltara, dan secara pribadi saya menilai posisi sebagai petahana tentu akan selalu diuntungkan, apalagi saat masa jabatan pemerintahan yang berjalan normal. Di situlah petahana dapat popularitas yang positif,” tambahnya.
Selain itu, petahana juga memiliki akses program pemerintahan meskipun ada larangan untuk menjanjikan sebuah program pemerintah, tapi tak bisa dipungkiri juga bahwa hal tersebut merupakan hasil kerja dari campur tangan petahana.
“Kita bisa melihat selama ini program petahana cukup populis dan pro kepada masyarakat Kaltara, berbeda antara programatik dan sporadis-elektoral. Ini yang harus dicermati oleh pihak penantang, penantang juga bisa memiliki kelebihan, terutama ketika terbiasa mengawasi program pemerintahan secara komprehensif,” tutur FM.
Sebenarnya dalam dunia politik, tidak ada yang mustahil, karena bisa saja H. Irianto Lambrie akan kembali berpasangan dengan H. Udin Hianggio yang saat ini memilih untuk mencalonkan diri sebagai posisi calon Gubernur Kaltara. Karena dalam politik, satu dua menit bisa berubah sehingga masih berpeluang keduanya kembali bersatu.
FM menilai, kekuatan politik masing-masing Calon Gubernur terlihat saat mampu mengantarkan orang-orangnya terpilih di jabatan publik. Seperti H Irianto Lambrie yang telah teruji berhasil mengantarkan puteranya menjadi Anggota DPR RI, Arkanata Akram.
H. Udin Hianggio juga teruji memiliki militan dan terlihat saat terpilih di Pilwalkot Tarakan, dan mengantarkan puteranya Opan Hianggio untuk duduk sebagai Anggota DPRD Tarakan, begitupula dengan H. Abdul Hafid Achmad telah berhasil mengantarkan puterinya menjadi Bupati Nunukan.
“Jadi ketiganya saya kira cukup berpeluang dan potensial, namun petahana juga harus sangat diperhitungkan, karena tentu memiliki kekuatan besar untuk memenangkan Pilkada Kaltara 2020 mendatang,” tutupnya.
Reporter : Aldi S