Connect with us

Pilkada Kaltara

FM : Pernyataan Nardi Ketua Tim Cagub H Abdul Hafid Achmad Menyesatkan

Balon Gubernur Kaltara H. Abdul Hafid Achmad. (Ft. Dok)

Newstara.com TARAKAN – Persoalan krisis kepemimpinan di Kaltara dinilai sebagai sebuah pemahaman yang keliru jika dilihat dari berbagai sudut pandang sosial. Namun, berbeda jika dilihat dari sudut pandang politik. Dimana seharusnya Tim Pemenangan H Abdul Hafid tidak melemparkan bola panas terkait isu pemahaman yang salah. Ini dikatakan Pengamat dan Pemerhati Social Media dan Politik Sosial Kaltara, Fajar Mentari.

Menurutnya, dilihat dari sudut pandang sosial kemasyarakatan maka hal tersebut dianggap sebuahb pemahaman yang salah alias menyesatkan karena sejumlah kalangan melihat adanya ketidakpuasannya selama kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur saat ini, namun langsung menilai terjadinya krisis kepemimpinan.

“Jangan lalu sekonyong-konyong memuntahkan kesimpulan bahwa Kaltara mengalami krisis kepemimpinan. Kebenaran itu menjadi sulit untuk di identikan jika bicara menggunakan perasaan,” ujar Fajar Mentari yang biasa disapa FM.

“Selain H Abdul Hafid, apakah tokoh-tokoh Kaltara lainnya itu tidak masuk hitungan? Kalau dalam matematika politik, kita diminta bicara pakai data, bukan pakai perasaan,” tambahnya.

Sebelumnya, Bung Nardi, selaku Ketua Timses Pemenangan Balon Gubernur Kaltara H. Abdul Hafid dan Hj. Asmin Laura Hafid (Asfid) Center sempat memberikan pernyataan di media bahwa Kaltara butuh sosok pemimpin seperti H. Hafid. Pernyataan tersebut, sempat viral di sosmed dan Group WA yang mengisyaratkan kritikan kepada petahana.

“Silahkan pasang papan reklame sebesar-besarnya untuk jagoanmu, tapi tidak lalu menyajikan kesan seolah-olah jagoanmu lah satu-satunya yang paling layak di tengah-tengah krisisnya kepemimpinan, menurut perasaanmu, yang harus digaris bawahi bahwa hukum pernah memutuskan H Hafid yang diduga tersangka dan telah diputuskan sehingga memiliki rekam jejak (track record,red) yang tidak perlu saya sebutkan apa kasusnya, toh hampir satu Kaltara juga sudah tahu, jadi jangan ke-PD-an (over confident),” ujarnya.

FM mengatakan cukup banyak pemimpin-pemimpin yang mumpuni, bahkan memiliki kapasitas dan kompetensi yang sangat berkualitas, hanya saja terhalang dengan mahalnya belanja politik di atas bumi Indonesia, sehingga harus berurusan dengan besarnya biaya demokrasi.

“Jadi sebenarnya kita ini bukan krisis kepemimpinan, melainkan krisis kesadaran masyarakat akan makna sejatinya pemimpin,” tutupnya.

Reporter: Aldi S

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Pilkada Kaltara