Newstara.com TARAKAN – Color Run besutan Kaltara Center yang menjadi salah satu agenda kegiatan kreatif anak muda yang dibalut dengan olahraga lari sambil melempar tepung warna-warni tersebut, dianggap sebagai kegiatan yang sia-sia dan mubazir.
Bahkan, FPI Kaltara mempertegas bahwa kegiatan tersebut dapat di kategorikan sebagai budaya luar dan mirip salah satu ritual keagamaan. Sehingga, peserta yang mengikuti kegiatan tersebut dari umat Muslim dianggap terindikasi murtad.
“Agenda kegiatan tersebut tidak sesuai dengan syariat Islam, dan lebih condong pada kegiatan yang mirip ritual keagamaan, jika kita berpikir lebih jauh dan secara tidak langsung yang mengikutinya bisa saja terindikasi murtad,” tegas Juru Bicara (Jubir) FPI Kaltara, Herdiansyah SH kepada Newstara.com pada Senin sore, (13/01/2020) di Tarakan.
Menurutnya, kegiatan tersebut mengandung banyak arti dan menimbulkan perubahan karakter dari diri orang yang mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan, kegiatan yang dilakukan dua hari tersebut bisa berdampak hingga bertahun-tahun.
“Kami akan memastikan kegiatan itu tidak akan terlaksana, karena kami bisa berbuat lebih jauh untuk membubarkan kegiatan tersebut, kami lebih suka jika panitia merevisi kegiatannya dan menjadi hal-hal yang mengangkat budaya-budaya lokal yang tidak menyinggung satu dua agama yang ada,” ucapnya.
“Kami juga FPI Kaltara, mengingatkan jangan sampai karena kegiatan tersebut justru murka Allah bisa jadi malapetaka dan berdampak kepada masyarakat lainnya, ini sudah banyak contoh atas tragedi yang seperti ini,” tutupnya.
Reporter : Aldi S