NUNUKAN – Gubernur Kaltara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum mengajak seluruh masyarakat Kaltara untuk dapat menggunakan energi listrik secara bijak. Hal ini disampaikannya saat melakukan penyerahan simbolis bantuan pasang baru listrik gratis dari Pemprov Kaltara kepada masyarakat Kelurahan Nunukan Barat.
Menurutnya, hemat energi banyak memberikan manfaat. Salah satunya ialah agar bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbarui tetap bisa dinikmati dalam jangka waktu yang cukup lama. Karena itu, dengan menghemat listrik, masyarakat dapat berperan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil agar tidak cepat habis.
Tidak hanya itu, Gubernur juga mengajak masyarakat agar tidak asal melakukan perubahan terhadap instalasi listrik yang sesuai standar. Di mana, ini dilakukan bertujuan untuk menghindari terjadinya arus pendek (korsleting) listrik yang dapat berdampak negatif bagi masyarakat.
“Oleh sebab itu, saya meminta masyarakat jika ingin melakukan perubahan terhadap instalasi listriknya, dapat langsung menghubungi atau berkonsultasi lebih dahulu kepada yang lebih ahli, dalam hal ini teknisi listrik,” terang Gubernur seraya melihat langsung rumah warga penerima bantuan, Selasa (19/7).
Dari program bantuan pasang baru listrik gratis ini, Gubernur menyebut upaya yang dilakukan Pemprov Kaltara adalah memenuhi kebutuhan listrik, khususnya bagi masyarakat yang dianggap kurang mampu. Pemenuhan kriterianya pun, kata Gubernur sudah memenuhi standar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Seperti kita ketahui, bahwa di Kaltara masih banyak warga kurang mampu yang belum memiliki sambungan instalasi rumah dengan sumber listrik dari PLN,”katanya.
Seperti diketahui, tahun ini Pemprov Kaltara memberikan bantuan pasang listrik gratis kepada 50 kepala keluarga (KK) kurang mampu, baik itu sesuai data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) maupun yang belum terdaftar. Gubernur menyebut, bantuan pasang listrik gratis ini terdiri dari pengadaan dan pemasangan KWH meter berdaya 900 kilo volt ampere dan kelengkapannya.
“Sistemnya, 3:1:1 meliputi tiga titik lampu, 1 stop kontak dan 1 set arde (pentanahan) serta sertifikasi laik operasi (SLO) dan nomor identitas instalasi tenaga listrik (NIDI),” sebutnya.
Karena itu, Gubernur berterima kasih terhadap dukungan dari pemerintah setempat hingga ketua RT. Dengan memfasilitasi kelompok masyarakat sehingga dapat mengajukan usulan permohonan bantuan listrik gratis kepada Pemprov Kaltara. “Setiap tahunnya kita selalu programkan bantuan listrik gratis ini. Dan memang tahun ini kita serahkan di Kabupaten Nunukan,” tuturnya.
Selain program bantuan listrik gratis, Pemprov Kaltara juga melakukan upaya lain untuk mempercepat pemerataan akses kelistrikan. Misalnya, dengan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk desa-desa yang belum terjangkau jaringan listrik PLN. “Kemudian melakukan pemasangan lampu tenaga surya hemat energi (LTHSE) untuk daerah 3T serta pembangunan jaringan distribusi transmisi,” terangnya.
Merujuk pada data pemerataan akses kelistrikan pada Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltara, rasio elektrifikasi pada Maret 2022 berada pada angka 83,59 persen. Artinya masih ada belasan persen, untuk agar seluruh masyarakat Kaltara benar-benar menikmati sambungan listrik dari PLN.
“Melihat kondisi tersebut, Pemprov Kaltara telah memprogramkan pemasangan dan penyambungan instalasi listrik untuk keluarga kurang mampu secara gratis,” jelasnya.
Pemasangan instalasi listrik, lanjut Gubernur merupakan salah satu upaya pemerataan akses kelistrikan hingga ke pelosok Provinsi Kaltara. Di mana target rasio elektrifikasi dapat tercapai 100 persen pada tahun 2026. “Ini merupakan cita-cita kita untuk mewujudkan energi berkeadilan di seluruh Kaltara,” jelasnya. (dkisp)