TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A. Paliwang menghadiri acara puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) seri Juni 2021 secara virtual di ruang rapat Kantor Gubernur.
Gerakan yang dikampanyekan oleh Kementerian Komunikasi dan Infromatika Republik Indonesia ini mengangkat tema Kilau Digital Permata Flomabora yang disiarkan langsung dari Puncak Waringin, Labuan Bajo, Jumat (18/6/2021).
Gerakan ini bertujuan mendorong UMKM untuk melakukan transformasi digital agar UMKM mampu menyesuaikan peralihan aktivitas usaha ke ruang digital dan tetap mampu bertahan dikondisi pandemi, serta meningkatkan kesadaran konsumen Indonesia untuk bangga menggunakan produk daerah.
Bupati Manggarai Barat Edi Endi optimis, di era digitalisasi saat ini ketergantungan manusia terhadap percepatan dan kemudahan mengakses informasi melalui digital atau media sosial dapat menjadi sarana untuk memulihkan ekonomi disaat pandemi Covid-19.
“Saat pandemi Corona ini, kebutuhan yang namanya digitalisasi tidak bisa dipungkiri lagi, ibaratnya seperti aliran darah yang mengalir ditubuh kita, merasa tidak sempurna hidup kita, kalau tidak membaca berita daring dan sebagainya,” ungkapnya saat menyampaikan kata sambutan.
Ia juga menyampaikan pada kesempatan ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam momentum acara ini juga akan meluncurkan aplikasi Go NTT yang bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah NTT.
“Aplikasi Go NTT sebagai marketplace bagi produk-produk NTT. Kehadiran aplikasi ini diharapkan mampu mendorong perkembangan dan kemajuan industri kecil, industri menengah, dan meningkatkan daya beli masyarakat luas terhadap produk lokal NTT,” bebernya.
Di sela-sela penyampaian tersebut, Gubernur Zainal langsung memberikan tanggapannya mengenai peluncuran aplikasi oleh Pemprov NTT kepada pejabat pemerintah yang ikut mendampinginya.
Kepada Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (KISP) Kaltara, Firmansyah dan Kepala Bidang Industri Dinas Perindagkop & UMKM Kaltara Rahmatiah, Gubernur meminta agar UMKM dibuatkan aplikasi seperti yang diluncurkan oleh Pemprov NTT. “Kita butuh aplikasi, supaya dunia juga bisa melihat produk kita,” terangnya.
Rahmatiah memberikan jawaban atas tanggapan dari orang nomor satu di Kaltara ini. Dia menjelaskan bahwa usaha tersebut sedang dilakukan dan saat ini sedang dalam tahap foto katalog. Selain itu Disperindagkop juga sudah menyosialisasikan penggunaan furnitur dan produk khas Kaltara di beberapa hotel di Kaltara. “Yang penting pekerjaannya rapi,” tegas Gubernur Zainal menanggapi Rahmatiah.
Sesuai dengan visi gubenur untuk menjadikan Provinsi Kaltara sebagai provinsi yang maju, berubah, dan sejahtera, sehingga UMKM adalah salah satu bidang yang mendapatkan perhatian serius pemimpin daerah ini.
Ditemui usai acara, Rahmatiah menginginkan adanya sinergitas antara Dinas Pariwisata dan Dinas KISP untuk membuat aplikasi. “Tadi sudah dibicarakan kepada Pak Firman, dan Pak Firman siap membantu,” kata Rahmatiah.
Untuk diketahui, Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Provinsi Kaltara sudah pernah memasarkan produk UMKM Kaltara di platform jual beli daring terkemuka seperti Shopee dan Lazada, serta melakukan pelatihan penggunaan platform Shopee.
“Hanya saja tidak terpenuhi permintaan itu, karena pembeli dari luar kota terkendala di biaya ongkos kirim. Ongkos kirim tidak seimbang,” ujar wanita yang juga menjabat Sekretaris Dekranasda Provinsi Kaltara ini.
Ditemui di ruang kerjanya, Plt. Kepala Dinas KISP mengatakan, sesuai dengan sambutan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin bahwa tahun 2020 lalu, Gernas BBI telah berhasil mengikutsertakan 3,7 juta UMKM yang tergabung dalam platform daring.
“Mudah-mudahan UMKM Kaltara juga ikut menjadi bagian dalam gerakan tersebut, dan untuk Gernas tahun 2021 ini, kita berharap dari 3,7 jt meningkat, kalau bisa kita (Kaltara, Red.) meningkat 50 persen,” harap Firman.
Selanjutnya terkait dengan permintaan Gubernur untuk menyediakan aplikasi daring, Firmasyah menyatakan kesiapannya untuk mendukung keinginan tersebut.
“Kita berhadap ada koordinasi dengan leading sector oleh pengelola-pengelola UMKM yang ada di Provinsi Kaltara, misal Disperindagkop. Silakan koordinasi di sini, perlu bantuan untuk membuat aplikasi untuk UMKM, kita (KISP, Red.) siap mendukung dan membantu proses pembuatannya maupun proses lainnya,” pungkasnya. (ahy/dkispkaltara)