MAKASSAR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. (H.C). H. Zainal A Paliwang, M.Hum, menjadi narasumber pada Seminar Pendahuluan Penyusunan Peta Rawan Konflik di Universitas Hasanuddin, Senin (29/7)
Gubernur memberikan apresiasi kepada Universitas Hasanuddin yang telah membantu Provinsi Kaltara dalam penyusunan peta rawan konflik Kaltara. Menurutnya, peta potensi konflik mendesak dibutuhkan. Oleh karena itu Kaltara membutuhkan peta potensi konflik sebagai sensor untuk mengantisipasinya.
“Salah satu tantangan penanganan konflik di Kaltara adalah belum tersedianya pemetaan potensi konflik. Dokumen ini penting sebagai indikator dan acuan dalam menyusun rencana aksi terpadu penanganan konflik sosial. Pemetaan potensi konflik ini penting dilakukan agar penyusunan RAD bisa tepat sasaran,” katanya.
Ia mengatakan konflik sosial yang terjadi masih didominasi konflik lahan atau pertahanan seperti HGU perkebunan dengan masyakarat. “Untuk itu, saya berharap melalui seminar ini kita dapat memetakan potensi-potensi konflik yang ada di Kaltara dan melakukan pendataan peristiwa konflik yang pernah terjadi dengan tujuan terciptanya pedoman pencegahan konflik melalui peta rawan konflik di Kaltara,” terangnya.
Gubernur juga memaparkan sejumlah potensi pertanian dan perkebunan di Kaltara. Seperti diketahui, luas perkebunan besar swasta dan luas kebun rakyat mengalami peningkatan.
Tahun 2022 luas PBS di Kaltara adalah 332.377,46 hektare di mana meningkat menjadi 497.486,92 hektare, dan pada tahun 2023 untuk luas kebun rakyat dari semula 38.938,04 hektare meningkat menjadi 39.466,50 hektare sehingga secara keseluruhan dari tahun 2022 ke tahun 2023 mendapat peningkatan luas perkebunan kelapa sawit sebesar 165.637,92 hektare.
Ia berharap dengan seminar ini dapat menghasilkan kajian yang komprehensif serta membawa Kaltara semakin maju dan sejahtera.
“Kita ketahui bersama bahwa salah satu pemanfaatan dari kelapa sawit adalah dengan mengolahnya menjadi minyak goreng. Untuk itu saya sangat menyambut baik atas terlaksananya seminar penyusunan studi kelayakan pembangunan pabrik minyak kelapa sawit di Kaltara dan mendapatkan hasil sesuai yang kita harapkan,” ungkapnya.
Turut hadir Rektor Universitas Hasanuddin Makassar, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc, Sekretaris Universitas Hasanuddin Makassar Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil., Ph.D, serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah pada lingkup Pemprov Kaltara dan Forkopimda kaltara secara virtual. (dkisp)