JAKARTA – Konektifitas jalan antar kabupaten di wilayah Kalimantan Utara kembali disuarakan Gubernur Kaltara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum. Ia meminta kepada pemerintah pusat selalu mengupayakan agar jalan yang menghubungkan kabupaten di Kaltara dapat terbuka secara menyeluruh.
“Paling tidak, bisa ditembus secara fungsional dan bisa dilalui oleh roda 4,”kata Gubernur saat mengikuti Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Regional Kalimantan di Sari Pacific Hotel, Kamis (19/5/2022).
Menurutnya, ketika hal itu dapat terealisasi tentu akan memberikan dampak yang cukup besar bagi daerah. Misalnya, memudahkan distribusi logistik sehingga terjadi penyeragaman. Selain itu masyarakat juga tidak lagi mengalami kesulitan ketika membutuhkan bahan baku.
“Karena itu, melalui kesempatan ini saya mohon perhatian dari pemerintah pusat supaya memerhatikan infrastruktur konektifitas ini,”jelasnya.
Tidak hanya soal jalan, Gubernur juga menyuarakan rencana pembangunan pelabuhan angkutan sungai. Hal ini didasari dari seringnya sejumlah kapal yang kandas ketika air sungai di kawasan ibukota provinsi itu sedang surut.
Oleh sebab itu, Gubernur menilai Sei Menjuaring Salangketo di Desa Tanjung Buka menjadi lokasi paling tepat untuk membangun pelabuhan baru. Sebab, didukung oleh kedalamannya yang mencapai 14 meter dan kondisi alur sungai yang cukup tenang.
“Salangketo bisa kita bangun hingga empat dermaga dan disini juga tidak perlu menggunakan jembatan sehingga biayanya juga bisa lebih minim dan yang paling penting arus sedimentasinya kecil,” kata Gubernur.
Rencana pemindahan pelabuhan barang ini bukanlah yang pertama kalinya. Pada 2015 lalu, pemerintah telah mencanangkan pemindahan pelabuhan barang ke lokasi Pesawan. Namun ketika ditinjau pada tahun lalu, Gubernur memutuskan memindahkannya lagi ke lokasi yang lebih layak.
“Kedalamannya hampir sama dengan Pelabuhan Kayan I, sekitar 4-5 meter, selain itu jika kita membangun dermaga dengan jembatan yang lebarnya mencapai tiga meter maka akan dipastikan memakan badan sungai hampir tujuh meter. Hal itu bisa semakin mempersempit jalur pelayaran kapal,” katanya.
Ia menilai konektifitas memang menjadi salah satu kebutuhan dasar bagi daerah baru. Apalagi Kaltara sangat berdekatan dengan rencana Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Tentunya terdapat keuntungan bagi pengembangan daerah Kaltara.
“Pemindahan Ibukota Negara ini menjadi salah satu momentum yang harus kita manfaatkan dengan baik. Karena efeknya bagi seluruh kawasan Kalimantan,”jelasnya. (dkisp)