JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI) mengadakan Talkshow E6 Gender Equality and Social Inclusion (GESI) and Women’s Leadership in Forest Management at the Site Level.
Hadir memberikan Keynote Speech, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Zainal A. Paliwang pada acara yang berlangsung di Pavilion Indonesia, Auditorium Manggala Wanabakti, Rabu (10/11/2021).
Selain Gubernur Zainal, kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Siti Nurbaya selaku Menteri KLHK RI, Bambang Hidroyono selaku Sekertaris Jendral KLHK RI, Agus Yusvianto selaku Direktur Jendral Pengeloaan Hutan Lestari KLHK RI, serta jajaran hadirin lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Zainal memaparkan berbagai hal mengenai komitmen Kaltara dalam mendukung penurunan emisi dalam aspek pembangunan gender dan fungsi sosial (10/11/2021).
“Kaltara merupakan salah satu provinisi di Indonesia yang kaya akan karbon dan ekosistem, hutan hujan tropis, dataran rendah hingga dataran tinggi, mangrove, serta lahan gambut. Kami melindungi berbagai karbon yang penting ini bermodalkan SDA (Sumber Daya Alam, red) untuk generasi mendatang,” ujarnya.
“Wilayah Kaltara termasuk dalam kawasan program Heart of Borneo dengan luas mencapai 5,13 juta hektare atau 22,17 persen dari total luas 23,16 juta hektare. Heart of borneo ini merupakan komitmen tiga negara untuk melindungi dan melestarikan hutan hujan yang masih tersisa di jantung kota Kalimantan,” tambah Gubernur Zainal.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa Kaltara yang kaya akan ekosistem alam dan daratan berupa hutan hujan tropis ini terbukti masih terjaga dengan adanya Taman Nasional Kayan Mentarang yang merupakan salah satu taman nasional terluas di Indoensia sejak berdiri pada tahun 1996.
“Kawasan tersebut merupakan salah satu perwujudan visi Kaltara untuk melibatkan segala aspek keadilan gender dan fungsi sosial dalam pengelolaan SDA, hal ini dapat dilihat dari pengelolaan taman nasional oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat adat suku Dayak,” beber Gubernut Zainal.
Melihat hal ini, ia mengaku bahwa Taman Nasional Kayan Mentarang menjadi taman nasional pertama yang dikelola secara kolaboratif oleh pemerintah dengan masyarakat adat di Kaltara.
Gubernur juga memaparkan bahwa perhatian pemerintah daerah terhadap lingkungan hidup sudah tertuang pada misi keempat dan Sembilan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kaltara tahun 2021-2026.
Misi keempat yaitu mewujudkan pemanfaatan dan pengelolaan SDA dengan nilai tambah berwawasan lingkungan yang berkelanjutan secara efisien, terencana, terarah, terpadu, dan bertahap dengan berbasiskan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Kemudian upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas kesetaraan gender dan milenial juga tertuang pada misi ke sembilan RPJMD Provinsi Kaltara.
“Selain itu, telah banyak upaya yang dilakukan oleh Kaltara untuk mewujudkan dan mendukung pemerintah pusat dalam penurunan emisi. Kami sangat menyadari hutan memiliki peran penting dalam pembangunan lingkungan dan pembangunan ekonomi, oleh karena itu isu belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan SDA untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Provinsi Kalimantan Utara menjadi perhatian dan komitmen kami pada isu tersebut,” pungkasnya. (saq/dkispkaltara)