Newstara.com TARAKAN – Salah satu kontestan bursa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2020-2025 telah muncul satu nama baru lagi, yakni Mantan Sekretaris Pemprov Kaltara Drs. H. Badrun, yang kabarnya akan dipinang oleh salah satu kandidat untuk maju dalam Pilgub 2020 mendatang. Nama H Badrun pun santer terdengar dan menjadi salah satu pilihan partai politik, namun belum diketahui secara pasti apakah akan maju untuk posisi 01 atau 02.
Sekedar informasi, Drs. H. Badrun memiliki background sebagai ASN dengan karirnya yang cukup gemilang, mulai dari memegang jabatan sebagai Camat, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tarakan, Asisten Pemkot Tarakan, Sekretaris Kota Tarakan, dan pensiun dini dengan menutup karir birokrasinya sebagai Sekretaris Pemprov Kaltara. Sempat mencalonkan diri sebagai Walikota Tarakan dan berpasangan dengan H Ince A. Rifai, namun dirinya harus mengakui kekalahan dengan keterpilihan pasangan dr. Khairul-Effendhi Djuprianto.
“H Badrun termasuk tokoh birokrasi yang cerdas, sehingga beliau tetap memegang jabatan penting di pemerintahan Kota Tarakan maupun Provinsi, dan terakhir sebelum pensiun beliau menjadi Sekprov Kaltara, saya kira memang harus tetap diperhitungkan, dan wajar jika saat ini ada kandidat kuat yang ingin melamarnya,” tutur Redaktur Newstara.com Nurhanifah pada Rabu malam, (04/12/2019) di Tarakan.
Bocoran dari beberapa tokoh partai politik bahwa H Badrun diminta untuk menjadi pasangan salah satu kandidat yang cukup kuat di Kaltara. Baik si kandidat maupun H. Badrun, kabarnya sudah meng-iyakan dan sepakat untuk ikut bertarung dalam Pilgub-Pilwagub Kaltara 2020. Berbekal dengan informasi tersebut, ditambah lagi harapan dan permintaan beberapa masyarakat yang ingin memasukkan nama H Badrun dalam polling Newstara.com sehingga redaksi sepakat untuk memasukkan namanya dalam jajaran balon Pilgub-Pilwagub 2020.
Pengamat Politik dan Sosmed Kaltara, Fajar Mentari mengatakan masuknya nama H Badrun dalam kontestan bursa Pilgub Kaltara 2020 menjadi hidupnya demokrasi di Provinsi Kaltara, dan ada kemungkinan terdapat 3 hingga 4 pasangan calon. Pasalnya, pertarungan untuk mendapat rekomendasi partai politik (Parpol) tidaklah semudah yang dibayangkan dan dibutuhkan lobi-lobi politik yang piawai ditambah akomodasi dan infrastruktur yang harus memadai.
“Cost politik itu tinggi apalagi Provinsi Kaltara, sekarang kita melihat kemana arahnya tiga partai politik pemenang Pileg lalu, jika seandainya masing-masing punya jagoan, maka bisa tiga atau empat pasangan tapi kalau dua saja yang bergabung maka bisa head to head, tapi saya prediksi ada tiga hingga empat pasangan, karena saya lihat pertarungan saat ini setingkat kepala daerah dan seperti pak Badrun dia memegang jabatan Sekprov yakni jabatan tertinggi di pemerintah Kaltara, maka saya lihat tidak ada ruang bagi tokoh yang ecek-ecek,” tutur Fajar Mentari.
Sementara, saat Redaksi Newstara.com meminta konfirmasi informasi tersebut, Drs. H. Badrun hingga saat ini belum dapat terhubung, namun beberapa hari lalu dirinya sempat mengatakan bahwa masih berada di luar daerah, dan akan kembali Tarakan dalam beberapa hari kedepan.
Reporter: Aldi S