Newstara.com TEL AVIV – Penggunaan Ivermectin dalam penanganan Covid-19 menjadi polemik dalam beberapa minggu terakhir, namun sejumlah penelitian di Sheba Medical Center Tel Hashomer, Israel justru mengungkapkan obat ini aktif melawan Covid-19.
Penelitian terbar hnj;ku dari Sheba Medical Center ini mengonfirmasi keampuhannya sebagai obat yang murah dan sangat efektif mengurangi infeksi orang yang tertular Corona.
Prof. Eli Schwartz mengatakan yang merupakan pendiri Center for Travel Medicine and Tropical Disease di Sheba-Israel, Ivermectin menekan biaya pengobatan penderita Covid-19 hingga USD 1 /hari. Bahkan, sekitar 72 persen sukarelawan dengan pemberian ivermectin dinyatakan negatif virus saat memasuki hari keenam.
Selain itu, penelitian lainnya dari American Journal of Therapeutics dan Critical Care Alliance juga menemukan bahwa 27 penelitian tentang efek ivermectin terhadap infeksi Covid-19 juga menunjukkan mampu melemahkan Virus Corona.
Laporan dari The Jerusalem Post yang melansir dari Science Times, menyebutkan dalam uji coba Fase II saat peneliti Israel memberikan obat ivermectin kepada 29 dari 30 pasien dengan kondisi sedang hingga parah. Mereka dinyatakan pulih dari penyakit setelah beberapa hari.
Dan 93 persen dari 90 pasien dengan Covid-19 parah yang sempat dirawat di rumah sakit Yunani juga diberikan obat dari Israel yang dikembangkan oleh tim peneliti dari Pusat Medis Sourasky Tel Aviv. Dan hasil uji coba Tahap II ini memverifikasikan bahwa diklaim pasien sembuh hanya dalam beberapa hari.
Atas penelitian tersebut, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menyerukan obat ivermectin dan suntikan vaksin booster sebagai perlindungan dari varian Delta Virus Corona.
Bennett juga mewajibkan kembali rakyatnya untuk penggunaan masker dan saat ini data statistis Israel menunjukkan lebih dari 420 ribu hingga 500 ribu orang Israel yang lebih tua dari 60 tahun telah menerima suntikan booster. Dengan demikian, Israel berhasil memvaksinasi sekitar 5,4 juta dari 9,3 juta warganya yang telah menerima dua dosis vaksin untuk Covid-19. (***)
