Connect with us

Kaltara

Ingkong Ala Bersuara Soal Effendi Djufrianto Ganti Baju Ke Golkar

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kalimantan Utara (Kaltara), Ingkong Ala. (Ft. Dok)

Newstara.com TANJUNG SELOR – Dugaan Wakil Walikota Tarakan Effendhi Djuprianto mendaftar sebagai Ketua Baru dalam pemilihan Ketua DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) periode 2020-2025. Ditanggapi serius oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kalimantan Utara (Kaltara), Ingkong Ala.

Ingkong Ala terkejut atas pemberitaan tersebut karena hingga saat ini dirinya belum pernah menerima surat pernyataan sang Wakil Walikota Tarakan, Efendy Djufrianto tersebut. Bahkan, secara lisan pun belum pernah didengarnya langsung dari Effendhi Djuprianto.

“Sudah saya periksa di sekretariat, surat pengunduran diri pak Efendy Djufrianto dari partai Hanura belum kami terima. Informasi ini awalnya baru kami ketahui dari beberapa pemberitaan di media massa pada 21 juli lalu. Intinya, dia secara resmi belum pernah menyatakan keinginannya itu baik lisan maupun tertulis,” tutur Ingkong Ala pada Kamis sore, (23/07/2020) melalui selulernya.

Ingkong Ala yang juga Wakil Bupati Bulungan itu sepertinya cukup memahami cara berpoliltik yang santun, dan tidak mempersoalkan bila Effendhi Djuprianto menyampaikan pengunduran diri secara tertulis jika ingin kembali menjadi kader Partai Golkar.

Pasalnya, Partai Hanura memiliki mekanisme dan aturan main terkait pengunduran diri tersebut, seperti yang bersangkutan melayangkan surat pengunduran diri yang disampaikan ke Partai Hanura, dan untuk selanjutnya yang bersangkutan harus meninggalkan semua fasilitas yang diperoleh dari Partai Hanura.

“Tidak ada masalah bagi kami, sedikit pun tidak keberatan karena itu adalah hak pilihan beliau, apalagi perjalanan politik beliau selama 32 tahun telah ia uraikan sejumlah media bahwa sebelum ke Hanura, Dia (Effendhi Djuprianto,red) adalah kader Golkar,” tutur Ingkong Ala.

“Dan setahu saya waktu keluar dari Golkar waktu itu beliau kecewa dengan keputusan DPP Golkar yang tidak merestui beliau mencalonkan diri di Pilwali Tarakan,” tutupnya.

Reporter: Abd Syukur

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Kaltara