Newstara.com TARAKAN – Sobat Beriman, yang dirahmati oleh Allah SWT ada cukup banyak nama-nama dalam Neraka yang disebutkan dalam Al Quran dan Hadist. Hasil kutipan redaksi Newstara, bahwa ada sekitar 7 nama neraka yang patut Sobat Beriman ketahui, semoga pengetahuan dan informasi ini bermakna dan bermanfaat dan kita semua tidak termasuk dalam golongan-golongan para penghuni Neraka. Aamin aamiin ya Rabbal Alamin.
NERAKA JAHANAM
Neraka Jahanam disebutkan oleh Allah SWT dalam Al Quran sebanyak 77 kali, mereka para penghuninya adalah para munafik penentang ajaran-ajaran Allah SWT dan Rasulullah SAW. Bahkan, mengutip para ulama bahwa penghuni-penghuni Neraka Jahanam akan dihinakan dan disiksa sepanjang waktu.
Dalam QS. At At-Taubah ayat 63 sebagai berikut.
اَلَمْ يَعْلَمُوْٓا اَنَّهٗ مَنْ يُّحَادِدِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَاَنَّ لَهٗ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدًا فِيْهَاۗ ذٰلِكَ الْخِزْيُ الْعَظِيْمُ
“Tidakkah mereka (orang-orang munafik) mengetahui bahwa siapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya neraka Jahanamlah baginya. Dia kekal di dalamnya. Itulah kehinaan yang besar.”
Neraka Jahanam adalah tempat penyiksaan yang memiliki 7 pintu dan setiap pintu (tingkat), telah ditetapkan untuk golongan tertentu dari para makhluk-Nya. Gerbang jahanam dipimpin oleh Malaikat Malik dan memiliki Malaikat Penyiksa yang berjumlah 19 malaikat yang disebut Zabaniyah.
Secara harfiah, Jahanam berarti memiliki penampilan jahat atau berwajah murung, kegelapan dan tergelap lagi menyeramkan. Dan ketika Allah berfirman dalam Al Qur’an tentang Atheis, yang artinya.
“Ketika Jahanam cukup untuk mereka – Inilah tempat yang pantas untuk mereka, sebuah tempat yang tak berair, menakutkan, siksaan yang suram yang akan menghancurkan ego mereka.”
Dikisahkan dalam sebuah hadis bahwa sesungguhnya neraka jahanam itu adalah hitam gelap dan pekat, tidak ada cahaya dan tidak pula neraka itu menyala/terang.
Bahkan, Rasulullah saw pernah bersabda, “Api kamu ini hanyalah satu bagian dari tujuh puluh bagian api di neraka jahanam.” Para sahabat mengatakan, ”Yang ini pun sudah cukup berat panasnya.”
Nabi berkata lagi, ”Bahkan api neraka itu melebihi sebanyak enam puluh sembilan kali lipat panasnya api dunia.”
“Api neraka jahanam telah dinyalakan seribu tahun hingga menjadi merah. Kemudian dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi putih. Kemudian dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi legam, seperti malam yang gelap gulita.”
Jahanam memiliki 7 buah pintu dan pada setiap pintu itu terdapat 70.000 gunung, pada setiap gunung itu pula terdapat 70.000 lereng api dan pada setiap lereng itu terdapat 70.000 belahan tanah yang terdiri dari api, pada setiap belahannya pula terdapat 70.000 lembah dari api.
Disetiap lembah itu terdapat 70.000 gudang dari api, dan pada setiap gudang itu pula terdapat 70.000 kamar dari api, pada setiap kamar itu pula terdapat 70.000 ular dan kala, dan setiap kala itu mempunyai 70.000 ekor dan setiap ekor pula memiliki 70.000 ruas. Pada setiap ruas kala tersebut mempunyai 70.000 qullah bisa. Disetiap lembah juga terdapat 70000 zaqqum, 70000 monster, dan 70000 danau dan sungai tak berair.
Dikatakan pula bahwa Jahanam ini memiliki pula anjing-anjing neraka Jahanam yang siap mengoyak-koyak tubuh. Dalam haditsnya disebutkan yang berbunyi:
“… jangan mengoyak perasaan orang lain dengan mulutmu, karena kelak engkau akan dikoyak-koyak oleh anjing-anjing neraka jahanam.”
Sebagaimana firman Allah yang bermakna, “Di neraka itu ada anjing-anjing yang dikiaskan mengoyak badan manusia.”
Diriwayatkan, setelah menyebutkan para penghuni enam tingkatan neraka paling bawah, malaikat Jibril terdiam. Ditanya oleh Nabi saw.,
“Mengapa engkau tidak bercerita kepadaku tentang para penghuni pintu ketujuh (Jahannam)?”
Malaikat menjawab, “Wahai Muhammad, jangan kau tanya aku tentangnya.” Namun, Nabi saw. terus mendesak, akhirnya Jibril mau menjawab,…
“Pintu itu dihuni oleh para pelaku dosa besar dari kalangan umatmu. Mereka meninggal dan tak sempat bertaubat.”
Subhanallah, semoga Allah SWT memberikan kita semua hidayah dan bertobat sebelum meninggal dunia, serta tidak termasuk golongan penghuni Neraka Jahanam. Aamiin.
NERAKA LADHA / LADZA
Neraka Ladza di isi oleh manusia yang ketika hidup sering mengikuti rayuan setan. Lebih dari itu, berlaku juga bagi mereka yang terlena dunia (mencari harta) namun lupa berzakat.
Berikut ayat dalam Al-Quran yang menyebutkan Neraka Ladha.
كَلَّاۗ اِنَّهَا لَظٰ
“Sekali-kali tidak! Sesungguhnya ia (neraka) itu adalah api yang bergejolak” (QS. Al-Maarij: 15)
Menurut Mujahid dalam Tafsîr-nya, kata lazha sendiri berarti ‘menyala-nyala’, dan sesuai dengan Surat al-Lail,…
“Maka kami memperingatkan kalian dengan neraka yang menyala-nyala, tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman),” (Q.S. al-Lail [92]: 14-16).
Menurut al-Samaqandi, Neraka Ladha akan dihuni oleh mereka-mereka yang berpaling dari keimanan dan dipenghujung hayatnya mendustakan tauhid dan berpaling dari keimanan, berpaling dari ketaatan kepada Allah SWT dan rasulullah SAW bahkan menaati bisikan setan. Dan siapa pun yang mendustakan Al-Quran serta berpaling dari keimanan, mereka mendapat siksaan yang pedih dalam Neraka Ladha ini. Semoga Allah SWT memberikan kita hidayah, dan bukan golongan penghuni Neraka Ladha ini. Aamiin.
NERAKA HUTHAMAH
Neraka Huthamah digambarkan sebagai tempat dengan api yang menyala, menyambar, dan menusuk hingga ke ulu hati. Neraka Al-Huthamah dalam Surat al-Humazah diperuntukan kepada orang-orang yang durhaka. Selain itu, orang yang suka mengadu-domba dan memberikan umpatan-umpatan sehingga memakan daging bangkai orang lain karena umpatan-umpatannya.
“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat (al-humazah) lagi pencela (al-lumazah), yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya, sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,” (Q.S. al-Humazah [104]: 1-8).
Muqatil ibn Sulaiman menafsirkan, al-humazah adalah pelaku namimah atau orang yang suka mengadu domba dan memakan daging bangkai orang lain karena umpatan-umpatannya. Dan orang-orang yang suka menjuluki orang lain dengan julukan yang tidak disukainya, sehingga orang-orang yang suka mengumpat atau gibah, orang yang suka mengadu domba atau namimah, dan orang yang terpedaya dengan harta kekayaannya.
Mereka mengira bahwa harta akan membuat diri mereka kekal di dunia. Padahal, sejatinya harta dan kekayaan adalah perhiasan dunia, kecuali harta yang di infakkan di jalan Allah SWT.
“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia,” (Q.S. al-Kahfi [18]: 46).
NERAKA SA’IR
Neraka Sa’ir diperuntukkan bagi para syaithan dan para pengikutnya. Hal itu disampaikan oleh Allah SWT dalam Al-Quran Surat Al-Mulk ayat 5.
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاۤءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيْحَ وَجَعَلْنٰهَا رُجُوْمًا لِّلشَّيٰطِيْنِ وَاَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيْرِ
“Sungguh, Kami benar-benar telah menghiasi langit dunia dengan bintang-bintang, menjadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat pelempar terhadap setan, dan menyediakan bagi mereka (setan-setan itu) azab (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala).”
Neraka Sa’ir dalam Al-Quran artinya ‘menyala-nyala.’ Digambarkan dalam Surat al-Mulk, neraka ini merupakan seburuk-buruknya tempat kembali. Tatkala dilemparkan ke dalam neraka ini, para penghuninya akan mendengar suara yang mengerikan. Hampir saja neraka itu terpecah lantaran kemarahannya. Setiap kali para penghuninya dilemparkan, para penjaga neraka itu bertanya,
“Apakah belum pernah datang kepadamu seorang pemberi peringatan?” Mereka menjawab, “Benar ada, namun kami mendustakannya.” Akhirnya, terucaplah penyesalan mereka, “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan piringatan itu, niscaya kami tidak termasuk penghuni neraka Sa‘ir yang menyala-nyala ini.”
Berdasarkan informasi Surat al-Mulk di atas, diketahui bahwa di antara calon penghuni neraka ini adalah mereka yang mendustakan pemberi peringatan. Ditambahkan dalam surat yang lain, calon penghuni neraka ini adalah orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan para pengikut setan yang jahat.
Lanjutan surat itu menyatakan, “Yang telah ditetapkan terhadap setan itu bahwa siapa saja yang berkawan dengan dia, tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke azab neraka,” (Q.S. al-Hajj [22]: 4).
Hal itu diperkuat oleh surat yang lain, “Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka Sa’ir (yang menyala-nyala), yakni orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras,” (Q.S. al-Fathir [35]: 6-7).
NERAKA JAHIM
Neraka Jahim disebutkan sebanyak 26 kali dalam Al-Quran dan dianggap sebagai api panas yang menyala-nyala. Berikut ini ayat yang menyebutkannya.
لَا يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا الْمَوْتَ اِلَّا الْمَوْتَةَ الْاُوْلٰىۚ وَوَقٰىهُمْ عَذَابَ الْجَحِيْمِۙ
“Mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya selain kematian pertama (di dunia). Allah melindungi mereka dari azab (neraka) Jahim” (QS. Ad-Dukhan:56)
Dalam Al-Quran disebutkan bahwa para penghuninya adalah kaum kafir yang mendustakan ayat-ayat Allah, (Q.S. [5]: 10), orang-orang yang berusaha menentang ayat-ayat-Nya dengan melemahkan kemauan untuk beriman (Q.S. al-Hajj [22]: 51).
Dalam ayat lain, neraka ini dijanjikan untuk orang-orang yang sesat, “Dan diperlihatkan dengan jelas Neraka Jahim kepada orang- orang yang sesat,” (Q.S. Syu‘ara [26]: 91).
Maksud orang-orang sesat di sana adalah orang-orang kafir dari kalangan bani Adam yang tersesat dari jalan petunjuk, sehingga mereka menyembah selain Allah, seperti berhala yang kelak tidak akan memberikan pertolongan kepada mereka. Pantaslah, menurut al-Thabari, Abu Jahal termasuk penghuni neraka ini.
Lebih jelasnya lagi, para pendusta calon penghuni neraka ini dijelaskan dalam surah al-Muthaffifin,…
“Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan, (yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan. Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa, yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata, “Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu,” Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka. Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka Jahim,” (Q.S. al-Muthaffifin [83]: 10-16).
NERAKA SAQAR
Neraka Saqar adalah para penghuni atau orang-orang yang tidak shalat, tidak menyantuni orang miskin, orang yang suka membicarakan yang batil, dan orang yang mendustakan hari Pembalasan. Hal itu sebagaimana yang disampaikan Al-Quran,…
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari Pembalasan,” (Q.S. Muddatsir [74]: 42-46).
Tak hanya itu, Neraka Saqar akan menjadi tempat kembalinya orang-orang yang berdosa dan sesat, “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan dalam neraka. (Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. (Dikatakan kepada mereka), ‘Rasakanlah sentuhan api neraka Saqar!’” (QS. al-Qamar: 47-48)
NERAKA WAHIYAH
Neraka Hawiyah didefinisikan sebagai neraka yang mengandung api sangat panas. Hal itu disebutkan dalam Surat Al-Qori’ah ayat 11. Berikut ini bunyi ayat tersebut.
نَارٌ حَامِيَةٌ “
(Ia adalah) api yang sangat panas.”
Dalam banyak riwayat bahwa neraka ini merupakan tingkatan neraka yang paling bawah. Disebutkan pula bahwa orang-orang munafik akan menjadi calon penghuni neraka ini. Sebab, dijelaskan dalam Al-Quran,…
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka, (Q.S. al-Nisa’ [4]: 145).
Orang munafik sendiri adalah orang-orang yang ikrar beriman, beramal seperti orang-orang yang beriman, namun hatinya adalah hati orang-orang yang kufur. Ada pula riwayat yang menyebutkan, pada suatu ketika Nabi saw. bertanya tentang para penduduk setiap tingkatan neraka. Malaikat Jibril menjawa, pintu paling bawah disebut dengan Hawiah. Ia dihuni oleh orang-orang munafik, sebagaimana firman Allah,…
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka,” (Q.S. al-Nisa’ [4]: 145).
Pintu kedua disebut dengan Jahim. Ia dihuni oleh orang-orang musyrik. Pintu ketiga disebut dengan pintu Saqar. Ia dihuni oleh orang-orang murtad. Pintu keempat disebut dengan Lazha. Ia dihuni oleh iblis dan para pengikutnya dari kaum Majusi. Pintu kelima disebut dengan Huthamah. Ia dihuni oleh kaum Yahudi. Pintu keenam disebut dengan Sa‘ir. Ia dihuni oleh kaum Nasrani.” Setelah itu, malaikat Jibril diam.
Ditanya oleh Nabi saw., “Mengapa engkau tidak bercerita kepadaku tentang para penghuni pintu ketujuh?” Malaikat menjawab, “Wahai Muhammad, jangan kau tanya aku tentangnya.” Namun, Nabi terus mendesak. Akhirnya Jibril mau buka jawaban, “Pintu itu dihuni oleh para pelaku dosa besar dari dari kalangan umatmu. Mereka meninggal, dan tak sempat bertaubat.”
Sungguh neraka adalah negeri kesengsaraan yang sangat mengerikan. Seringan-ringannya siksaaan di dalamnya sama sekali tak bisa dianggap enteng.
Dalam kesempatan lain, Rasulullah saw. bertanya tentang keadaan neraka, “Wahai Jibril, gambarkanlah kepadaku keadaan neraka dan panasnya.”
Malaikat Jibril menjelaskan, “Sesungguhnya Allah menciptakan neraka, kemudian menyalakannya sejak seribu tahun sampai memerah. Kemudian, Dia menyalakannya lagi selama seribu tahun sampai memutih. Kemudian Dia menyalakannya lagi selama seribu tahun sampai menghitam. Tak heran, jika neraka itu hitam dan gelap. Dan demi Dzat yang mengutusmu nabi pembawa kebenaran, andai sebuah baju penghuni neraka diperlihatkan kepada penduduk bumi, niscaya para penduduk bumi akan mati seluruhnya. Andai setimba minuman neraka dikucurkan ke air yang ada di bumi, niscaya manusia yang mencicipinya akan terbunuh. Panjangnya rantai penghuni neraka adalah tujuh puluh siku, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, “Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta,” (Q.S. al-Haqqah [69]: 32).
Andai satu hasta rantai itu, yang panjangnya dari timur dan barat, diletakkan di atas gunung-gunung di dunia, niscaya gunung-gunung tersebut akan meleleh dan hancur. Kemudian, seandainya ada seseorang yang dimasukkan ke dalam neraka, kemudian dikeluarkan ke bumi, maka para penduduk bumi akan mati karena saking baunya aroma orang yang dimasukkan tadi.” Walhasil, beratnya siksaan dunia tak bisa dibandingkan dengan siksaan neraka. Seberat-beratnya siksaan dunia, berujung kematian.
Sementara di neraka, tatkala daging dan kulit mereka hancur, daging dan kulit itu akan diganti dengan daging dan kulit yang lain, “Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab,” (Q.S. al-Nisa’ [4]: 56).
Wallahu a’lam.
Sumber : Dari berbagai sumber