Newstara.com MALINAU – Ketua Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Kaltara, Surya Yuniza yang berkesempatan mengikuti langsung Launching Buku ‘Kaltara Rumah Kita’, Karya Dr. Yansen TP, M.Si. pada Sabtu sore, (08/08/2020) di Cafe Tubu Kabupaten Malinau, sedikit mengutip diskusi YTP bersama ratusan peserta tamu undangan.
“Wajah mini Indonesia itulah kesan saya membaca sekilas karya dingin seorang politisi sekaligus pejabat pemerintahan seperti Dr. Yansen TP, M.Si ini,” ucapnya.
“Buku karya kelima itu secara renyah mengulas narasi penulis terhadap kondisi ekonomi, politik dan budaya provinsi Kalimantan Utara,” sambungnya lagi.
Berbekal pengalaman membangun Kabupaten Malinau, Yansen TP ingin membawa arus perubahan desa yang maju ke wilayah yang lebih luas. Tak sekedar teori dan ide, YTP membuktikannya lewat Gerakan Desa Membangun ‘GERDEMA’, bahwa otonomi bisa diwujudkan dengan kunci ada kepercayaan kepada masyarakat untuk mandiri.
“Semangat membangun itulah yang ingin ditularkan Yansen kepada semua pihak yang berkepentingan memajukan Kaltara melalui tulisannya. Bahwa perbedaan latar, adat istiadat, agama dan budaya tidak menjadi hambatan untuk saling memikul, gotong royong memajukan daerahnya,” tutur Surya Yuniza.
Buku Kaltara Rumah Kita yang dilaunching tetsebut menjadi seperti hadiah yang diberikan kepada keluarga besar Kaltara. Mengapa disebut keluarga besar, karena Kaltara tidak hanya di isi dengan satu suku, agama dan budaya saja tapi Kaltara menjadi rumah bagi semua lapisan masyarakat yang plural.
“Buku yang berisi enam bab itu bisa dibilang cukup mewakili landscape kaltara. Secara garis besar 4 bab pertama buku tersebut menjelaskan hulu dan hilir karakteristik demografi dan potensi Kaltara. Sementara 2 bab terakhir berisi tentang model dan strategi membangun potensi Kaltara.
“Namun ada sedikit masukan dalam buku tersebut terkait visual potret kerukunan masyarakat kaltara yang terdiri dari ragam suku seperti dayak, bugis, jawa dan lainnya yang seharusnya bisa ditampilkan,” tuturnya.
Berikutnya data potensi kekayaan alam, pariwisata dan hasil sumber daya kaltara yang masih minim di eksplorasi oleh penulis. Begitu juga pencapaian project Gerdema yang berhasil namun belum diulas secara statistik sebelum dan sesudahnya.
“Terlepas dari itu, sebagai seorang pengemban amanat bagi masyarakat Malinau selama 2 periode, tentu tak diragukan pemahaman dan wawasan beliau tentang karakteristik kaltara. Kerukunan antar masyarakat adalah kunci pembangunan,” ujar Surya Yuniza.
Ini juga yang mendorong dirinya berkecimpung di dunia politik. Bahwa tidak cukup narasi dituangkan dalam sebuah buku. Perlu langkah konkrit agar ide pembangunan bisa lebih terasa dan nyata.
Sebagai bagian dari masyarakat kaltara, saya mengapresiasi lahirnya buku ini. Buku Kaltara Rumah Kita adalah pintu kesempatan untuk menampilkan wajah baru Kaltara yang multikultural.
“Jarang sekali saya melihat politisi merangkap sebagai teknokrat dan intelektual yang mampu menuangkan ide dan narasi ditengah keterbatasan waktu. Bapak Yansen salah satu diantaranya,” tutupnya.
Reporter : Aldi S