Newstara.com TARAKAN – Jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Kota Tarakan saat ini terus meningkat, bahkan dalam 4 hari terakhir naik 23 orang pasien positif yang berasal dari transmisi lokal, para medis dan ABK Fuen 07. Lalu, apakah pelonggaran PSBB Tarakan dapat menaikkan jumlah pasien positif Covid-19.?
Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M.Kes mengatakan bahwa terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di Tarakan terjadi karena dilakukan pemeriksaan Sweb secara intensif dan masif kepada tenaga medis atau masyarakat yang sering berhadapan langsung dengan masyarakat.
Hasilnya menunjukkan beberapa kasus menjadi meningkat dan positif, namun terkait pelonggaran PSBB telah diterapkan hingga 4 Juni 2020 mendatang. Namun, Tim Gugus Tugas terus melakukan evaluasi terkait naiknya jumlah pasien positif tersebut.
“Evaluasi kita lakukan setiap saat dan setiap dua minggu sekali, namun terkait naiknya jumlah pasien positif ini masih belum ada hasil keputusan, dan masih akan rapat evaluasi lagi,” ucapnya.
“Masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan jangan kebablasan, serta tetap mematuhi memakai masker dan jaga jarak. Untuk evaluasi kita lakukans ecara berkala setiap dua minggu sekali, karena ini temuan pasien baru kan hasil treasing secara masif,” sambungnya.
“Mangkanya yang kita khawatirkan disini adalah orang yang tidak menunjukkan gejala, dan treacing kasus yang dilakukan secara masif terus menerus mendapatkan justru yang dari OTG, dan hasil Sweb hasilnya positif,” sambungnya lagi.
Selain tenaga medis dan pekerja yang memiliki resiko tinggi terpapar, Tim Gugus Tugas Covid-19 juga rencananya dalam waktu dekat akan melakkan treacing pemeriksaan rapid Test kepada para lanjut usia (Lansia) yang juga memiliki resiko tinggi terpapar virus Corona.
“Masih banyak orang yang bekerja dan berhadapan dengan orang lain dan setelah pemeriksaan ini selesai maka berlanjut kepada lansia, kalau Soal 14 hari masa berlaku PCR dan Rapid Test serta maklumat larangan berkumpul yang sudah dicabut, maka kita kan harus mentaatinya namun saat ini Tarakan kan sudah melakukan pelonggaran PSBB dan itu dilakukan secara bertahap, seperti masjid sudah dibuka,” ujarnya.
“Walaupun tetap dengan pembatasan karena mengikuti protokol kesehatan, kalau pun ada kegiatan atau event, di forum-forum RT sudah kita ingatkan untuk tidak mengundang orang banyak dan harus dibatasi sesuaikan dengan kondisi,” tutup dr Devi.
Reporter: Aldi S