Connect with us

Pilkada Kaltara

Kata Pengamat Soal Parpol Non Parlemen Bentuk ‘Koalisi Kaltara Bersatu’

Newstara.com TARAKAN – Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) periode 2024-2029 sudah mulai ramai diperbincangkan, dimana pencoblosan akan berlangsung  di bulan November 2024 mendatang. Namun, sejumlah calon pun satu persatu mulai muncul ke publik.

Sejumlah nama-nama seperti Zainal A. Paliwang dan Yansen TP yang merupakan incumbent, selain itu muncul nama seperti Brigjen Andi Sulaiman mantan Kepala BIN Kaltara, yang sudah tercatat melakukan pendaftaran ke sejumlah partai politik yang memiliki kursi di DPRD Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara)

Sementara, partai-partai yang tidak memiliki kursi di legislatif (Non Parlemen), seperti Partai Gelora, PSI, PBB, Partai Buruh, Partai Garuda dan lainnya telah melakukan koalisi yang diberi nama “Koalisi Kaltara Bersatu”.

Pemerhati Pemilu Kaltara, Sabirin Sanyong pun angkat bicara bahwa saat ini basis elektoral parpol non parlemen di Kalimantan Utara cukup signifikan, sehingga wajar bila terjadi koalisi parpol non parlementer, yang menjadi isu “Sexy” bagi kandidat maupun parpol pengusung, dalam upaya memenangkan kandidat yang diusung.

“Perolehan suara gabungan parpol non parlementer berada diangka hampir 7 persen dari 73 persen tingkat partisipasi politik masyarakat kaltara pada pemilu beberapa bulan yang lalu,” ujar Sabirin.

Menurutnya, dari 514.000 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dengan tingkat partisipasi politik pemilih 73 persen maka setara dengan 375.220 pemilih, dimana 26.265 atau sekitar 7 persennya memilih partai non parlemen.

Untuk basis elektoral 7 persen parpol non parlemen tersebut tidak saja terletak pada nominal prosentase perolehannya tetapi pada jejaring parpol non parlemen yang sudah terbangun mapan sehingga dapat dimanfaatkan maksimal dalam menaikkan elektabilitas kandidat yang akan didukung.

“Selain itu ceruk suara milenial dan Gen Z yang cukup signifikan di kaltara bisa digarap parpol non parlementer seperti PSI dan Partai Gelora yang memang identik dengan partai milenial,” ucapnya. 

Pendekatan struktural atau membangun simpul politik niscaya dilakukan oleh kontestan jelang pilkada dalam menaikkan elektabilitas, membangun simpul baru tentu butuh waktu, tenaga dan dana yang relatif besar, maka pilihan optimalisasi struktur yang telah ada tersedia menjadi realistis.

“Disinilah struktur partai non parlementer cukup menjanjikan untuk dioptimalkan dan dikapitalisasi oleh kandidat,bahkan “Koalisi Kaltara Bersatu” sebagai personifikasi dari parpol non parlemen yang telah di deklarasikan beberapa hari lalu, cukup cerdas melihat peluang dan memanfaatkan momentum Pilkada Kaltara yang dalam beberapa bulan kedepan akan digelar,” ucapnya mantan Anggota DPRD Tarakan ini.

“Dan Saya pribadi mengapresiasi inisiator KKB ini karena cerdas memainkan dan memanfaatkan momentum tersebut,” tutup Sabirin Sanyong. (***)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Pilkada Kaltara