Newstara.com TANJUNG SELOR – Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) periode 2021-2025, Drs. Zainal A. Paliwang, SH, M. Hum dan Dr. Yansen TP, M.Si menghadiri acara Rapat Pleno pengambilan nomor urut kampanye yang digelar KPU Kaltara pada Kamis malam, (24/09/2020) di Gedung Dharma Wanita Tanjung Selor. Namun, ada yang berbeda dengan penampilan pasangan dengan tagline ZIYAP ini. Keduanya kompak datang dengan busana khas daerah.
Cagub Kaltara Zainal A. Paliwang mengenakan baju jas adat khas Keraton Jawa lengkap dengan blankon emas, sementara Cawagub Yansen TP mengenakan busana jas khas Suku Tidung juga dilengkapi peci hitam bergurat ornamen khas Tidung pula. Suku asli Tidung adalah salah satu suku asli di Tarakan Provinsi Kalimantan Utara. Keduanya pun tampak gagah berjalan melewati pintu dengan terlebih dahulu diperiksa oleh tim medis Gugus Tugas, yakni dengan scan suhu tubuh dan lainnya.
Beberapa langkah melewati pintu, tampak mantan Wakapolda Kaltara ini memberikan hormat sebagai tanda menghormati kepada seluruh Komisioner KPU dan tamu undangan yang lebih dulu hadir, dengan tetap mengenakan masker. Lalu beberapa saat kemudian, disusul pula oleh mantan Bupati Malinau dua periode itu, yang secara resmi sudah menjadi Calon Wakil Gubernur Kaltara. Dan keduanya pun, dipersilahkan untuk duduk pada sofa yang sudah disediakan.
Keduanya tampak tenang, mengikuti jalannya tahapan kegiatan Rapat Pleno KPU dengan agenda pencabutan nomor undian. KPU pun mengisyaratkan agar Yansen TP untuk maju kedepan mengambil nomor urut, untuk mengambil nomor yang sebenarnya. Dan YTP pun mengambil angka 8, yang merupakan nomor termuda dari semua calon Wakil Gubernur lainnya.
Alhasil, Zainal A. Paliwang pun mendapat kesempatan pertama untuk mengambil nomor sebenarnya. Dan setelah ketiga Cagub Kaltara mengambil nomor, Zainal A. Paliwang pun menunjukkan angka 3 di tangannya yang otomatis menjadi nomor yang melekat hingga hari pencoblosan pada 9 Desember 2020 mendatang.
“Alhamdulillah, ZIYAP mendapat nomor 3 dan ini merupakan nomor yang baik, karena dalam Pilgub DKI juga Jokowi-Ahok nomornya 3, dan begipula dengan Anis Baswedan-Sandiaga Uno dengan nomor urut 3, sepertinya ini nomor untuk menumbangkan petahana,” tutur Ketua Tim Pemenangan Koalisi Partai, Norhayati Andris kepada Newstara.com
Singkat cerita, ternyata ada cerita dibalik penyebab Paslon ZIYAP hadir ke acara bersejarah KPU itu dengan mengenakan busana adat. Ternyata, ini merupakan sesuai dengan visi misi, keinginan dan harapan ZIYAP untuk Kaltara. Busana adat, merupakan simbol dari ‘Bhineka Tunggal Ika’, simbol ‘Keberagaman Dalam Kesukuan’, simbol sebuah Pelangi yang bewarna-warni yang sangat indah untuk di lihat. Dan seperti itulah, keinginan dan cita-cita ZIYAP yang ingin menjadikan Kaltara sebagai rumah, rumah bersama yang terdiri suku, bahasa, agama dan budaya yang berbeda dalam ‘Kaltara Rumah Kita’.
Zainal A. Paliwang mengatakan menggunakan busana adat Jawa merupakan sebagai jati diri bangsa dan negara, khususnya Kalimantan Utara yang memiliki keberagaman suku budaya, bahasa dan agama. Namun, harus tetap menjaga kedamaian, persatuan, tertib dan tentram serta tidak mudah terpecah belah hanya karena perbedaan pendapat dan berbeda pilihan.
“Kaltara adalah kita, Kaltara adalah jati diri kita sebagai bangsa bernegara, kita cinta tanah air, kita cinta Kaltara, Kaltara harus maju dan berkembang, untuk itulah ZIYAP hadir membawa perubahan untuk rakyat Kaltara, mohon do’a nya dari rakyat Kaltara agar berhasil dan terpilih,” tutur Zainal A. Paliwang.
Senada, YTP yang mengenakan busana Suku Tidung lengkap dengan pecinya sepertinya tidak ingin kalah gagahnya dengan Zainal A. Paliwang. YTP yang berdarah Dayak Krayan ini memilih baju khas Tidung karena menganggap sebuah kebudayaan wajib untuk dilestarikan. Apalagi, baju khas Tidung sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dan Internasional berkat uang Rp 75.000 yang dikeluarkan Bank Indonesia beberapa waktu lalu pada saat merayakan HUT RI.
“Kita semua berbudaya, adat dan jati diri kita sebagai anak bangsa, maka kita harus bangga. Karena, budaya kita melekat kemanapun kita pergi,” ujarnya.
“Pak Zainal bukan orang Jawa tapi beliau mengenakan baju Adat Jawa, dan saya bukan orang Tidung tapi saya mengenakan baju Tidung, artinya kami sangat menghormati dan mencintai semua suku yang ada di Kaltara, kami tidak pandang suku apapun dan manapun, bagi kami ini semua adalah warisan leluhur kita, ini lah yang kami inginkan Kaltara sebagai tempat kita bersama, Kaltara Rumah Kita, Kaltara rumah kita bersama, kita jadikan perbedaan bahasa, budaya dan agama untuk membangun Kaltara, karena Kaltara adalah rumah kita bersama,” tutup YTP sembari tersenyum dari balik maskernya.
Reporter: Aldi S