Newstara.com BULUNGAN – Sekretaris Komisi III DPRD Kalimantan Utara (Kaltara), Jufri Budiman mengatakan sejumlah SPBU di Provinsi Kaltara, telah terjadi fenomena antrian yang cukup panjang, sejak beberapa bulan lalu dan membuat aktifitas masyarakat ikut terhambat.
“Ini harus ada solusinya, dan baik Pemprov, DPRD Kaltara bersama Pertamina dan Jober di Berau harus duduk satu meja, kita cari solusinya sama-sama seperti apa, harus cepat karena kalau terus berlarut-larut kasihan masyarakatnya,” ujarnya kepada Newstara.com pada Jumat siang, (27/12/2019).
Menurutnya, faktor penyebab tingginya antrian SPBU biasanya disebabkan keterlambatan pengisian dari depot pertamina hingga kurangnya stok di SPBU. Namun, pihaknya belum mengetahui secara rinci apa penyebab terjadinya antrian tersebut.
Dan setelah dilakukan rapat dengar pendapat bersama pihak pertamina dan pemerintah, baru bisa diketahui apa penyebabnya dan apa solusinya yang harus dilakukan.
“Masalah energi ini harus dipecahkan bersama, bilaperlu kita panggil Gubernur Kaltara, Walikota dan Bupati se Kaltara, Pertamina juga karena saya lihat antrian terjadi hampir diseluruh SPBU se-Kaltara,” ucapnya.
Jufri Budiman mengatakan bila jatah Kaltara tidak sesuai dengan jumlah kendaraan maka Pertamina bersama BPH Migas harus mengatur tambahan kuota lagi ke Kaltara. Karena, saat ini bukan saatnya untuk saling menyalahkan, namun dicarikan solusi yang konkrit untuk masyarakat.
“Saya harapkan harus ada solusinya, dan harus kita bahas secepatnya, saya saja kadang mengisi bensin pertamak saja harus antri panjang dulu, apalagi yang premium saya lihat panjang sampai ke jalan,” tutupnya.
Reporter : Aldi S
