Connect with us

Bulungan

Literasi Digital, Melek Digital Dengan Nilai Positif Beretika

Moderator Aulia Mawardika dan Artis Indonesian Idol 2012 Regina Ivanova. (Ft. Dok)

Newstara.com BULUNGAN – Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) bersama Siber Kreasi kembali menggelar program Literasi Digital Nasional dengan tema kali ini “Indonesia Makin Cakap Digital”, yang fokus pada pembahasan terkait “Menjadi Masyarakat Melek Digital”.

Berbagai narasumber ditampilkan seperti Analis Data Informasi BAP Sekretariat Prov Kaltara, M. Nor Gusti, S.I.Kom, Indonesian Idol 2012 yakni Regina Ivanova, Pimpinan Redaksi Narahubung.id yakni M. Dicky Umacina.

Zoom meeting itu menyiapkan berbagai fasilitas seperti E-Sertifikat, E-money untuk 20 peserta terpilih itu juga menampilkan Keynote Speech Samuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. sebagai Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, dengan moderator Aulia Mawardika, Key Opinion Leader (KOL) Eiza Maghfira yang merupakan Radio Broadcaster & Podcaster.

“Saya terkadang juga mendapat cyber bullying mulai dari yang biasa-biasa saja sampai yang parah, tapi kita siasati menyampaikan kepada orang itu bahwa cyber bullying sekarang sudah ada pasal UU-nya dan pelaku bisa dipenjara, dan biasanya kalau sudah disampaikan mereka pada diam ya,” ujar Regina Ivanova penuh semangat saat menjadi pembicara melalui Via Zoom Meeting pada Rabu, (11/08/2021) atau sekitar pukul 14.00 WITA.

Analis Data Informasi BAP Sekretariat Prov Kaltara, M. Nor Gusti, S.I.Kom memberikan paparan dan kesimpulannya bahwa peselancar internet perlu khususnya pada rentang usia tertentu perlu dilakukan edukasi agar dapat memverifikasi beberapa informasi yang dapat diterima.

“Juga perlu mendapatkan pengawasan dari lingkungan yang paling sederhana, dan regulator juga perlu meningkatkan fitur untuk memfilter konten-konten yang juga dianggap berbahaya,” ujar Gusti.

Sementara, Eiza Maghfira yang merupakan Radio Broadcaster & Podcaster juga memaparkan terkait media massa yang mencakup semua sarana untuk mengkomunikasikan informasi kepada masyarakat, juga setiap orang dapat mem-filterisasi mana media yang bisa dipercaya atau tidak.

Selain itu, terkait rekam jejak digital yang pasif atau aktif dimana user membuat akun digital media sosial dengan unggahan-unggahan, baik saat mengisi formulir hingga transaksi virtual atau lainnya.

“Media sosial tidak hanya dimanfaatkan untuk berbagi informasi dan inspirasi, tapi juga melakukan ekspresi diri, pencitraan ajang curhat, keluh kesah, sumpah serapah yang tergantung pada user atau pengguna,” tutur Maghfira.

Pimpinan Redaksi Narahubung.id yakni M. Dicky Umacina mengatakan dalam budaya digital dalam menyuarakan pendapat pada era digital ini, dimana kebebasan berpendapat dilindungi dengan beberapa landasan hukum.

Terkait media sosial terkadang masuk dalam black campaigne (Kampanye hitam), mulai dari isu suku agama hingga ujaran kebencian kepada satu orang atau kelompok tertentu, namun negara tetap mengatur adanya batasan-batasan dalam menyuarakan suara tersebut.

“Setidaknya dapat menghindari opini yang provokatif, seperti membahas isu terkait politik dan ada baiknya kita mengetahui kredibilitas pembahasan tersebut, nah untuk poin terpenting adalah lakukan riset atau cek and ricek dulu sebelum ikut ambil bagian dalam media sosial,” tutur Dicky.

Sebelumnya, dilakukan pemutaran video rekaman Presiden joko Widodo yang memberikan sambutannya terkait literasi digital yang merupakan sebuah kerja keras dan pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dan perlu didukung oleh seluruh komponen masyaraklat agar masyarakat melek akan digital.

“Saya mengapresiasi lembaga dan organisasi yang turut membantu literasi digital agar masyarakat melek digital ini,” ucap Joko Widodo. (***)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Bulungan