Newstara.com TARAKAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Utara (Kaltara) memastikan sosialisasi dan pendidikan Pemilih Pilkada 2020 akan berjalan secara masif di tengah masyarakat dengan berbagai metode dan inovasi sambil memetakan kendala serta solusi yang tepat.
Divisi Sosialisasi Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kaltara, Hariyadi Hamid mengatakan saat ini pihaknya menggunakan dua metode dalam mensosialisasikan Pilkada 2020 diantaranya metode Konvensional dan Digital.
“Metode konvensional dan digital memiliki kekurangan kelebihan masing-masing dan juga sasaran, contohnya dengan spanduk, iklan, media sosial, program partisipasi masyarakat hingga turun ke masyarakat”, ujarnya pada Minggu siang, (30/08/2020) melalui selulernya.
Menurutnya, KPU juga menyadari pandemi Covid-19 dan New Normal Life perlu dilakukan cara-cara khusus dalam mensosialisasikan pesta demokrasi yang sedianya digelar pada 9 desember 2020 mendatang, sehingga menjadi sebuah tantangan dalam memobilisasi orang untuk datang ke TPS maupun kegiatan kampanye seperti tahun sebelumnya.
“Sehingga kita lebih perbanyak membuat kegiatan yang jumlah pesertanya terbatas maksimal setengah dari kapasitas ruangan,” tuturnya.
KPU Kaltara juga kabarnya melakukan tatap muka sosialisasi sebanyak 20 kali di basis-basis priroritas, seperti di kampus, sekolah, basis marginal, disabilitas, perempuan, Organisasi Kepemudaan, daerah rawan bencana dan daerah yang juga berpotensi kecurangan pemilu berdasarkan pengalaman sebelumnya.
“Selain itu, pemberian dana Sharing ke KPU Kabupaten/Kota untuk sosialiasi kemudian Touring Demokrasi, kegiatan-kegiatan kreatif dan terakhir Relawan Demokrasi yang masih dalam proses seleksi,” tutupnya.
“Kita juga sosialisasi pendidikan Pemilih ke berbagai kampung-kampung, dan saat kita membawa contoh atau badut sosialisasi ke masyarakat, optimis partisipasi pemilih bisa mencapai 77,5 persen,” tutupnya.
Reporter: Kristianto Triwibowo