Newstara.com TARAKAN – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, hingga hari ini, Senin, (22/06/2020) masih melakukan sejumlah treaking untuk mengetahui sumber penularan dari tim Medis selama ini. Pasalnya, setiap melakukan tindakan kesehatan yang berkaitan dengan penanganan Covid-19, tim medis selalu melengkapinya dengan APD standar kesehatan.
“Sebelum-sebelumnya juga kami kesulitan melacak sama siapa penularan ini terjadi, jika kami mengetahuinya maka bisa dilakukan tindakan isolasi dan pemeriksaan test Sweb sehingga kita cepat memutus mata rantai penularan Covid-19 di Tarakan,” ucap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tarakan,
dr. Devi Ika Indriarti, M.Kes.
Sekedar informasi, 12 orang medis yang dilakukan Sweb PCR di Lab Jakarta sudah menyatakan ada 1 orang terkonfirmasi positif dan 6 orang negatif sementara 5 orang lainnya masih dalam tahap menunggu hasil Sweb. Namun, medis yang masih menunggu hasil belum bisa melakukan aktifitas sementara yang sudah dinyatakan negatif dapat kembali beraktifitas pelayanan.
“Sebenarnya awalnya kita kan lakukan screaning tim medis Dinkes dan dari sekian banyak petugas disana ada 12 orang dan hasilnya baru 7 orang, saat ini medis yang positif di rawat di RSU Kota Tarakan, yang belum keluar hasilnya tidak boleh kontak langsung atau tatap muka dan pertemuan dikurangi,” tutur dr Devi.
dr Devi mengatakan bahwa semua medis menggunakan APD lengkap saat bertugas dan termasuk melakukan pelayanan kepada masyarakat. Artinya tim medis selalu mematuhi protokol kesehatan, sehingga penularan masih belum dapat diketahui atau misteri dari mana asal penularannya.
“Sepertinya masih sulit mencari dari siapa penularannya, dan yang kemaren juga masih kesulitan dari mana mereka mendapat penularan dan karena kontaknya enggak ada juga APD semua lengkap,” tutupnya.
Reporter: Aldi S