Connect with us

Kaltara

Melawan Ancaman Dunia Digital Dengan Literasi Digital

Newstara.com TARAKAN – Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) kembali meluncurkan program Literasi Digital Nasional dengan tema Indonesia Makin Cakap Digital, dengan fokus pada topik pembahasan “Melawan Ancaman Dunia Digital dengan Literasi Digital”.

Webinar Literasi Digital bersama Kominfo RI ini menghadirkan Keynote Speech Walikota Tarakan dr. H. Khairul, M.Kes, lalu moderator Ronald Andretti yang merupakan Master of Ceremony & Entrepremeir, lalu Key Opinion Leader, Dila Fisaa sebagai Influencer, Brand Ambassador D’Savior.

Selain itu juga hadir sejumlah narasumber Lasmawati Hasugian, S.Pd yang berprofesi Guru SMAN 3 Tarakan, Malik Atmadja sebagai Founder & CEO MALIK ENTERTAINMENT dan Try Hadyanto, S.Kom., M.Kom yang juga sebagai Dosen Hukum Univ. Borneo Tarakan.

“Sangat penting dalam pemanfaatan teknologi, maka sangat penting kita untuk melawan ancaman dunia digital dengan Literasi Digital, dan kegiatan ini dilaksanakan di Tarakan lagi,” tutur dr. Khairul saat memberikan sambutannya pada Senin sore, (26/07/2021) Via Zoom Meeting.

Malik Atmaja yang menyampaikan pembahasan Jejak Digital memaparkan adanya manfaat dan kerugian bagi masyarakat, dan biasanya manfaatnya pengguna mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam berbagai aplikasi atau flatfoam, seperti kemudahan jadwal kerja, kemudahan peta jalan dan lainnya. Bahkan, beberapa perusahaan biasanya dapat memeriksa jejak digital calon pekerjanya memalui media sosial atau lainnya.

“Seperti saya, terkadang untuk me-rekrut karyawan baru maka mencari jejak digital si calon pekerja, ini memudahkan kita untuk mengetahui seperti apa si calon karyawan kita,” tuturnya.

Jejak Digital yang juga memiliki negatif yang sangat membahayakan, bayangkan seseorang yang memiliki data-data saat registrasi dan terkadang dapat di manfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sehingga, setiap individu harus berhati-hati dalam menjaga data-data pribadi nya.

“Ini beberapa tips dari saya, bahwa jejak digital itu sangat membahayakan dan kita harus tetap berhati-hati,” ujarnya.

“Jadi kita harus tetap bijak menggunakan media sosial, karena setiap komentar, foto-foto tulisan dan apapun itu, terekam dengan baik, jadi tips saya lebih baik ber media sosial yang bijak, saring seberlum shar,” tutup Malik Atmaja.

Lasmawati Hasugian, S.Pd melihat dari sisi pendidikan dalam digitalisasi yakni dalam proses literasi digital dapat di analisis dalam integrasinya dan kaitannya dengan pendidikan pada penerapan pembelajarannya di abad 21 maka sudah memasuki revolusi industri dalam dunia pendidikan.

“Pada masa sekarang saya kategorikan adalah Generasi Z dan Alpha, artinya dalam Generasi Z saat ini sangat menyukai audio visual, dengan lagu cepat mampu menangkap pendidikan atau pembelajaran dan cukup tergantung dengan teknologi, juga mampu berinovasi dengan baik,” tuturnya. (***)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Kaltara