Newstara.com TARAKAN – Ir. H. La Tinro La Tunrung adalah dikenal masyarakat luas sebagai pengusaha lokal di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang memiliki darah Sulawesi Selatan (Sulsel) dan sudah cukup lama mengarungi dunia bisnis di Kaltara maupun luar daerah. Pengusaha Autorized Money Changer, PT H LATUNRUNG AMC ini masih aktif sebagai anggota DPR RI periode 2019 – 2024 dari daerah pemilihan Sulsel.
Mantan Bupati Enrekang Sulsel selama dua periode ini memiliki segudang prestasi yang tidak bisa dianggap remeh, karena melalui kegigihannya serta mampu memanajemen Wakil Buati Drs H Nur Hasan serta staf dan bawahannya kala itu, Desa-desa dan Kecamatan di Kabupaten Enrekang menjadi terang benderang dan terbuka akses jalan-jalan pelosok menjadi beton-beton semen dengan total panjang hingga mencapai 1.563 meter, alhasil selama dua periode pemerintahannya Kabupaten Enrekang berfokus membangun pelosok selama 9 tahun dan 1 tahun membangun Kota.
Terbukanya jalan-jalan pelosok Desa dan Kecamatan membuat sejumlah petani dengan mudah menjual hasil pertaniannya keluar kabupaten seperti kopi, kentang kalosi, minyak nilam. Bahkan, tidak berhenti disitu H La Tinro La Tunrung juga menyediakan ribuan truk-truk pengangkut hasil tani dan perkebunan untuk diantarkan secara gratis ke pasar-pasar atau dijual ke luar daerah. Akhirnya, perekonomian pedesaan pun tumbuh dan berkembang pesat hingga seperti sekarang.
“Saat itu kita menginginkan setiap pejabat eselon I-III seperti Kepala Dinas di Pemkab Enrekang harus mengunjungi desa-desa pelosok, dan mereka harus menginap sehingga tahu permasalahan di desa-desa tersebut dan setelah itu mereka harus membina minimal satu keluarga disana hingga si keluarga tersebut punya penghasilan yang mandiri, bahkan saya pun ikut menginap di desa berbeda selama seminggu, Alhamdulillah dengan gebrakan seperti itu ekonomi di Enrekang berkembang pesat, pertumbuhan ekonomi naik, dengan modal ” ujarnya kepada Newstara.com pada Sabtu malam, (08/02/2020) di Jakarta.
“Pelan-pelan ekonomi rumah tangga meningkat dengan modal, pemberian ternak, dan subsidi pupuk tanpa anggaran publik. Setelah dua tahun, program itu berjalan dan ekonomi warga Enrekang menggeliat. Bahkan, daftar orang miskin yang sebelumnya 70 persen dapat ditekan hingga 10 persen,” tambahnya.
Sektor pendidikan dan kesehatan, tercatat cukup bagus di Enrekang karena sebelumnya angka kematian bayi dan putus sekolah cukup tinggi. Namun, pada tahun pertama, biaya sekolah hingga Sekolah menengah pertama semua digratiskan. Sekolah diperbaiki atau dibangun ulang dan kala itu, Enrekang merupakan satu-satunya kabupaten yang memiliki 41 sekolah bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
“Kita siapkan satu ambulans di tiap kecamatan untuk menghubungkan penduduk ke Rumah Sakit Umum Daerah Messenrempulu, jika dokter di puskesmas di desa tak sanggup menangani pasien. Lima belas dokter spesialis tersedia Alhamdulillah, separuhnya disekolahkan lagi dengan APBD dan mereka berjaga 24 jam di sana. Juga mobil perpustakaan keliling, yang mendatangi sekolah di desa atau perkampungan warga untuk meminjamkan buku-buku pengetahuan umum, karena kita juga punya perpustakaan induk di samping RSUD hingga pukul sebelas malam,” ujarnya.
Infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, yang menjadi fokusnya kala itu membuat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (Angka Harapan Hidup, red) Kabupaten Enrekang mencapai 74,60 persen, bahkan angka yang tertinggi di Sulawesi Selatan. Dengan rasio ideal nasional 80 persen, dan rasanya kala itu tidak ada kabupaten/kota yang mendapat angka sebesar itu. Sehingga, sejumlah program-program yang meringankan beban masyarakat mulai dari lahir sampai meninggal, mamberikan kepemngurusan akte kelahiran gratis, KTP, Pendidikan, Kesehatan bahkan warga Enrekang yang meninggal diberikan tali kasih sebesar Rp 1,5 juta
Tingginya pertumbuha ekonomi keluarga turut berdampak dengan persoalan lain, karena hampir tiap malam listrik di Enrekang putus karena pasokan setrum dari PLN yang tidak mencukupi. Sehingga, H La Tinro membuat pembangkit tenaga air mikro, dan listriknya dijual ke PLN. Tercatat sejak tahun 2005 ada sekitar 14 unit pembangkit hidro, 793 pembangkit matahari, dan 3 unit generator dan kapasitasnya listrik yang kecil membuat pasokan disana tetap tak stabil.
“APBD tidak akan cukup untuk membiayai kelistrikan di Enrekang, maka kami mencari sumber-sumber penghasilan lainnya dan pemerintah pusat dan provinsi, kementerian, Dewan Perwakilan Rakyat, lembaga penelitian, hingga lembaga swadaya dari luar negeri memberikan modal dan kerja sama, Alhamdulillah,” ucapnya penuh syukur.
Kepiawaiannya menjadikan Kabupaten Enrekang maju dan berkembang dimana sebelumnya menjadi daerah yang tertinggal. Maka salah satu media nasional yakni Majalah Tempo memberikannya predikat sebagai 10 Bupati/Walikota Terbaik di Indonesia dimana kala itu dirinya bersama dengan dr Jusuf Serang Kasim sebagai Walikota Tarakan dan Joko Widodo yang kala itu juga masih sebagai Walikota Solo.
Kini, H La Tinro La Tunrung digadang-gadang akan maju dalam Pemilihan Gubernur Kaltara dan berniat untuk menjadikan Provinsi termuda ini menjadi salah satu Provinsi yang kuat dari segi Perekonomian, Pembangunan, Keamanan, Kesehatan, menjadi Gerbang Perbatasan serta Terbukanya Lapangan Kerja yang seluas-luasnya bagi kesejahteraan masyarakat Kaltara.
Sekedar informasi, H La Tinro La Tunrung merupakan salah satu kader Partai Gerindra dan saat ini masih aktif sebagai Anggota DPR RI dari Dapil Sulses. La Tinro yang siap maju jika diperintah oleh partainya untuk mengikuti kontestasi politik dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara 2020. Semoga benar-benar H La Tinro La Tunrung dapat ikut dalam pemilihan Gubernur 2020 agar masyarakat mendapatkan gebrakan kebijakan dari mantan Bupati Enrekang ini.
Profil Singkat
Nama Lengkap : Ir. H. La Tinro La Tunrung
Tempat Lahir : Kota Makassar
Tanggal Lahir : 18 Oktober 1956
Agama : Islam
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
SD , KARTIKA CANDRA KIRANA. Tahun: 1964 – 1969
SMP , SMP NEG IV MAKASSAR . Tahun: 1970 – 1972
SMA IPA , SMA NEG 1 MAKASSAR . Tahun: 1973 – 1975
S1 TEKNIK ELEKTRO, UNIVERSITAS HASANUDDIN. Tahun: 1976 – 1984
Reporter: Aldi S, Mufreni
Data : Sekretariat DPR RI dan Tim