Newstara.com TARAKAN – Seratus Tokoh Masyarakat di Kota Tarakan menyatakan dukungannya untuk mendukung dan mencoblos Kotak Kosong atau Kolom Kosong dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tarakan periode 2024-2029. Pertemuan deklarasi tersebut, digelar pada Minggu siang, (27/10/2024) di Royal Crown jalan Mulawarman Tarakan.
Tampak dalam deklarasi tersebut, hadir tokoh masyarakat yakni H. Ince A.R, Hj. Maryam, H.Jamal, H. Latif, Rahmad Rulou, Andika, SH, Fadlan Hamid, Kampak Mas RI Provinsi Kaltara M. Nafsir, Ketua Non Parlemen Kotak Kosong Ir. Lukman Ambo Lala, Ketua LSM Komando, Ketua LSM Kapak Merah, Ketua LBH Ahmad Gufron, Ketua Gapoktan Rasyid Batara, Ketua Gapoktan Rasit dan 100 Tokoh Masyarakat Kota Tarakan lainnya. Bahkan, hadir pula perwakilan Tokoh dari 4 Kecamatan.
Tokoh masyarakat Dalam deklarasi tersebut, menginginkan adanya pilkada yang bersih, aman, jujur dan adil, hingga berharap demokrasi tetap berdiri tegak dalam Pilkada Tarakan. Dan mereka berharap, dalam 100 tokoh deklarasi ini akan melahirkan 1.000 hingga 10.000 tokoh dan relawan.
Ir. Lukman Ambo Lala menyebutkan Kota Tarakan menjadi pusat perdagangan dan jasa, dimana masyarakat sebagai pemilih membutuhkan sosok pemimpin masa depan yang memiliki jiwa bijaksana dalam memimpin, dan masyarakat punya pilihan untuk memilih siapa calon pemimpinnya nanti, sementara dalam Pilkada kali ini hanya menampilkan calon tunggal.
“Kita inginkan demokrasi yang berkeadilan, kita sebagai masyarakat mau ada beberapa pilihan calon, kalau calon tunggal berarti secara tidak langsung hanya itu saja, nggak ada pilihan lain kami terpaksa memilih Kotak Kosong,” ujarnya kepada Newstara.com
“Sehingga Tokoh-tokoh ini menjadi energi baru dan semangat baru dalam perjuangan dalam barisan Koalisi Rakyat Bersatu. Tidak lagi sembunyi-sembunyi dan berani mengambil sikap untuk berdiri di barisan kotak kosong ini,” tutur Lukman.
Lukman menjelaskan jika Kotak Kosong atau Kolom Kosong memperoleh suara dalam Pilkada 27 November 2024 sebesar 50 persen + 1 maka ada kemungkinan dilakukan pemilihan ulang dan pendaftaran pasangan calon baru untuk periode selanjutnya, dimana jeda rentang waktunya pada tahun 2025 atau 2026 mendatang.
“Kokos menang ada pemilihan ulang tahun depan, tapi kita semuanya ke masyarakat sebagai pemilih, dan harapan kami dari mengumpulkan 100 tokoh ini akan lahir seribu hingga puluhan ribu relawan yang memilih kotak kosong,” tutupnya. (***)