TARAKAN – Board Of Director Rumah Anak Negeri Muklis, SH menggelar “Kaltara Bertasbih”, yang sedianya digelar pada Kamis, (11/04/2019) sekitar pukul 07.30 hingga 13.00 wita di Gedung Terminal Lama Bandara Juwata Tarakan. Acara tersebut juga menghadirkan Taufan Jamal, yakni CEO Rumah Anak Negeri Trainer Motivator Dalam dan Luar Negeri.
Muklis, SH yang juga Calon Anggota DPD RI nomor 36 untuk daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Utara itu mengatakan bahwa cukup banyak kisah-kisah zaman kenabian hingga kerajaan, dan dari setiap peristiwa peradaban, maka ada sebagian kaum yang Allah beri peringatan atau bahkan Allah hancurkan bukan karena terbelakang.
“Mereka di beri peringatan atau di hancurkan bukan karena ilmu pengetahuan mereka terbelakang, bahkan diantaranya banyak yang berada di puncak kejayaan peradaban Ilmu,” ucapnya kepada Newstara.com pada Selasa malam, (09/04/2019) di Tarakan.
“Tetapi ada yang hilang bahkan terlupakan dalam perjalanan panjang rantai kehidupan ummat terdahulu, yakni nilai emotsional dan spritual dalam orbit totalitas penghambaan diri pada sang Pencipta semesta, dan hikmah terbesar dari kisah terdahulu tentu menjadi pelajaran terbesar buat generasi saat ini,” tambahnya.
Sehingga hal tersebut membuat Rumah Anak Negeri, berinisiatif untuk membangun kepribadian yang berkualitas dan totalitas pengabdian kepada sang pencipta di Kalimantan Utara. Sehingga masyarakat memiliki karakhter Qur’ani dalam kolaborasi Intelektual, emotional dan spritual serta memiliki nilai-nilai keimanan yang dapat memuliakan tidak hnya daerah kita bahkan juga bangsa Indonesia.
“Saya juga menyampaikan jutaan terimaksih pada semua pihak yang memberikan kepercayaan kepada kami bersama sahabat Taufan Jamal (Trainer dan Motivator dalam dan Luar Negeri) untuk menyampaikan materi, berbagi ilmu , dan menebarkan manfaat serta partikel kebaikan buat seluruh Rakyat Kaltara berpusat di Kota Tarakan,” tuturnya.
Sekedar informasi, panitia kegiatan dari “Kaltara Bertasbih” ini mewajibkan tamu dan undangan untuk menggunakan pakaian muslim atau Muslimah. Sekaligus membawa peralatan sholat yang ingin berjamaah. (***)
