Newstara.com TARAKAN – Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Kota Tarakan, Dewantara mengatakan pendaftaran bakal calon formatur Musyawarah Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kalimantan Utara sebanyak 34 orang terdaftar. Jumlah tersebut dianggap bukan sebuah apresiasi yang terbaik, kenapa ada beberapa kader muda Muhammadiyah yang belum terakomodir atau gagal daftar karena syarat yang memberatkan.
Syarat itu adalah balon formatur yang mendaftar berusia kurang dari 40 tahun saat pemilihan, sementara Musyawarah II Pemuda Muhammadiyah Kaltara periode 2018 – 2022, dimana pelaksanaan Musywil yang dimaksud 1 Maret 2020 atau terlaksana di pertengahan periodesasinya sehingga muncul pertanyaan.
“Satu kasus contoh seseorang yang lahir di tahun 1979 bila dihitung hingga 2020 maka berusia 41 tahun, maka dapat dikatakan orang tersebut tidak jadi mendaftarkan dirinya sebagai balon formatur. Padahal jika dihitung berdasarkan periodesasi jabatan, maka orang tersebut dapat memnuhi syarat yang dimaksudkan itu,” tuturnya.
Syarat kedua adalah tidak merangkap jabatan atau bersedia mundur dari Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) lain yang sejenis.
“Syarat inilah yang membatasi calon yang ingin mendaftar, pasalnya dilarang menjadi anggota Pimpinan Pemuda Muhammadiyah jika rangkap jabatan menjadi pimpinan/kepala sekolah di sekolah Muhammadiyah, atau pimpinan organisasi diluar Muhammadiyah yang sejenis baik secara struktur dan ki’tah penjuangannya,” ucapnya.
“Saya lebih menitikberatkan pada kalimat dilarang menjadi rangkap jabatan karena ada beberapa teman-teman seperjuangan yang bersentuhan dengan syarat ini, dimana merasa dibatasi ruang gerak yang kelak mereka bisa berkreatifitas juga,” ujarnya.
Menurutnya, ada orang yang diberikan beberapa jabatan, tetapi dari beberapa jabatan itu semua aktivitas kegiatan dan urusannya berjalan dengan baik atau saling mendukung antara aktivitas. Sehingga seseorang yang menjadi Ketua Pemuda Muhammadiyah dan ia juga Kepala Sekolah Muhammadiyah bisa berkreasi lebih baik bahkan menelurkan kwalitas yang baik pula.
“Saya kira jangan atas dasar ketakutan bahwa nanti kepengurusan tidak berjalan dengan baik lalu SC, OC atau panlih Musywil kali ini lalu dibuat-buat syarat yang tidak mengakomodir kader-kader muda Muhammadiyah,” tutupnya.
Reporter : Aldi S