Connect with us

Ekonomi

Ngeri, Provinsi Kaltara Punya Orang Miskin 51,79 Ribu

Ilustrasi foto dari BPS Kaltara.

Newstara.com TANJUNG SELOR – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat pergerakan terjadinya kenaikan orang miskin (Penduduk Miskin) hingga mencapai 51,79 ribu orang se Provinsi Kaltara atau sekitar 6,80 persen.

Kepala BPS Provinsi Kaltara Eko Marsoro menyebutkan pihaknya melakukan pengukuran kemiskinan, dengan konsep melihat kebutuhan dasar (basic needs approach), dimana dengan pendekatan tersebut kemiskinan dipandang sebagai ketidak-mampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan, dan diukur menurut garis kemiskinan (makanan & bukan makanan).

“Garis kemiskinan makanan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan (setara 2100 kkalori per kapita per hari), dan tercatat bulan Maret 2020 mencapai 51,79 ribu atau 6,80 persen, angkanya naik dari September lalu,” tutur Eko Marsoro kepada Newstara.com

Eko menjelaskan pada bulan Maret 2020 orang miskin berada di kisaran 51,79 ribu atau 6,80 persen dan pada September 2019 hanya berkisar 48,61 ribu atau 6,49 persen sehingga terjadi pergeseran kenaikan penduduk miskin sebanyak 3,2 ribu orang atau meningkat 0,31 persen.

“Garis kemiskinan bukan makanan adalah nilai minimum pengeluaran untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan dan kebutuhan pokok non makanan lainnya,” ucapnya.

Dimana penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Dan pada Metode hasil penghitungan konsisten dan terbanding dari waktu ke waktu (apple to apple).

Ada sejumlah faktor pendukung terjadinya perubahan kemiskinan di Kalimantan Utara, dari periode bulan September 2019 hingga Maret 2020, yakni pertumbuhan ekonomi Provinsi Kaltara pada triwulan I 2020 sebesar 5,01 persen (y-on-y) dan sedikit melambat jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2019 7,13 persen (y-on-y).

“Ekonomi Provinsi Kalimantan Utara triwulan I 2020 terhadap triwulan IV 2019 terkontraksi sebesar 1,38 persen (q-to-q),” ujarnya.

“Selain itu, selama periode bulan September 2019 hingga bulan Maret 2020, terjadi angka inflasi Kaltara mengalami kenaikan sebesar 0,97 persen,” sambungnya.

“Penduduk miskin bertambah juga dipengaruhi oleh kenaikan harga beberapa bahan pokok di Kabupaten Nunukan yang merupakan efek dari diterapkannya lockdown di Negara Malaysia,” sambungnya lagi.

BPS Kaltara juga mencatat skema persetase Penduduk Hampir Miskin pada bulan September 2019 sebesar 8,51 persen atau sekitar 63,7 ribu jiwa, yang lebih sering terjadi pada penduduk miskin perdesaan yang selalu lebih tinggi dibandingkan penduduk perkotaan.

“Pada Maret 2020 terjadi peningkatan persentase penduduk miskin di perdesaan dan perkotaan, secara garis besarnya seperti itu,” tutupnya.

Reporter: Abd Syukur

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Ekonomi