Newstara.com TARAKAN – Sejumlah warga menyampaikan aspirasinya terkait tembok penghalang yang berada persis di depan rumah pertemuan bersama Calon Wali Kota Tarakan Ibnu Saud Is, pada Sabtu malam, (25/05/2024) dalam program “Ngopi Bareng Pak Wali” di hadapan puluhan warga Pantai Amal Kota Tarakan.
Alhasil, Ibnu Saud Is pun merespon cukup tegas dengan mencari jalan keluar atau akses warga untuk melintas ke pantai, jika terpilih sebagai Wali Kota Tarakan periode 2024-2029 mendatang. Pasalnya, keberadaan tembok justru menyusahkan warga yang menggantungkan hidupnya sebagai nelayan dan petani rumput laut.
“Jika menyusahkan dan menghalangi warga untuk berusaha ke Laut, kenapa tidak kita bongkar dan justru ini akan menyusahkan pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir pantai Amal, seharusnya sebelum dibangun baiknya dipikirkan juga pertumbuhan ekonomi masyarakat dan itu yang paling di utamakan,” tutur Ibnu Saud Is di hadapan warga Pantai Amal Tarakan.
Persoalan lainnya, terkait harga rumput laut yang rendah. Maka solusi satu-satunya adalah melakukan hilirisasi rumput laut, yang membutuhkan investasi pembangunan jangka menengah atau menjual produk rumput laut yang setengah diolah.
“Selama kita masih menjual hasil rumput laut ke luar daerah atau pihak ke tiga, maka ada potensi bisa naik atau turun harganya, kecuali kita hilirisasi atau buat pabrik yang langsung membuat produk akhir, atau minimal produk setengah jadi, sehingga harga jualnya juga bisa lebih tinggi, namun hilirisasi ini padat modal, tapi tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha,” ucap Ibnu Saud Is.
“Ngopi Bareng Pak Wali” juga dihadiri oleh kader Partai Gerindra seperti Jufri Budiman, S.Pd, Andi Mangunsara, Fajar Ngewa, Sukardi Hamzah, Rony Rawung dan sejumlah pengurus partai Gerindra lainnya dan tokoh masyarakat di Pantai Amal Tarakan. (***)