Newstara.com TARAKAN – DPD Partai Nusantara (PN) Kalimantan Utara mendukung penuh para kaum millenial (Anak Muda,red) yang ingin terjun di dunia pertanian, perikanan dan perkebunan dengan memanfaatkan lahan-lahan tidur. Karena, salah satu ketahanan pangan akan menjadi kunci kemenangan Provinsi Kaltara dalam bergerak aktif meningkatkan rata-rata pendapatan ekonomi perkapita di kawasan Kalimantan dan Sulawesi.
Ketua DPD PN Kaltara, Yoko Handani menyebutkan saatnya kaum millenial di Kaltara bergerak maju kedepan dan mengambil alih persaingan pasar untuk sektor pertanian, perikanan dan perkebunan. Apalagi, para kaum muda di usia produktif memiliki tenaga kuat, serta ditopang arus informasi cara budidaya melalui internet sehingga lebih mudah memiliki penghasilan sendiri.
Selain dari sisi Hulu, untuk sisi hilirnya seperti pasar penjualan hasil perkebunan, pertanian dan perikanan pun bisa memanfaatkan jaringan internet, baik yang menjualnya melalui online shop, media sosial hingga penjualan dengan cara manual. Bahkan, peluang ekspor dengan kwalitas yang bagus juga masih terbuka lebar.
“Coba anda bayangkan, kerja menghasilan gaji 3 juta atau UMR misalkan, tapi dengan berusaha sendiri bertani dan berkebun, lalu menjual hasilnya ke etalase-etalase yang tersedia, maka kali-kalian yang dilakukan setiap minggu jumlahnya bisa saja lebih besar dari gaji bulanan, namun yang sekedar ingin coba-coba menanam juga boleh sambil kerja, ini menarik karena saat para pemuda yang turun tangan ditambah motivasi yang cukup, saya yakin 20 persen saja yang menjadi petani millenial, maka kita sebagai Provinsi termuda menjadi provinsi penghasil yang cukup diperhitungkan secara nasional,” ucap Yoko Handani.
Sementara, berbicara soal ketersediaan lahan yang dibutuhkan, sebenarnya mengikuti usia berapa lama menekuni bidang tersebut. Misalkan, menggunakan lahan kosong di samping rumah atau pekarangan yang hanya seluas 5×7 meter misalkan, lalu menanam tanaman Vanili, cabe, singkong atau tomat.
“Misalkan, kita coba dulu nanam cabe, tomat, atau mau kelas sedikit menengah seperti Vanili atau umbi-umbian, kalau berhasil baru kita aplikasi kan ke lahan yang lebih luas lagi, mudah kok insyaAllah bisa kalau kita ada kemauan, sekarang cabe harga sekilo bisa Rp 50 ribu, pas harga bagus bisa tembus harga Rp 100 ribu, menanam Vanili pas harga bagus yang basah bisa Rp 200 ribuan, yang kering bisa jutaan, kalau ada lahan luas bisa menanam jagung dan porang,” ucap Yoko.
“Kita orang muda, ditengah pandemi Covid-19 dan dunia ekonomi yang sedang kurang baik ini harus pinter-pinter mencari peluang, dan saya pun yakin pada saat hasil yang bagus maka sudah tidak perlu lagi mendatangkan tomat, wortel, bawang atau cabe dari Sulawesi,” sambungnya.
Yoko menambahkan peran serta Pemerintah juga sangat dibutuhkan guna mendongkrak para pemuda aktif menanam di kebun sendiri, misalkan pemerintah memprogramkan anak muda diberi pinjaman lahan untuk mengelola tanah. Lalu, memberikan seluas-luasnya informasi cara budidaya perkebunan pertanian dan perikanan yang mampu meningkatkan hasil maksimal. Alangkah lebih bagus lagi, jika diberikan bantuan bibit, baik bibit tanaman, pupuk hingga bibit jenis ikan tawar.
“Kita jelas sangat mengharapkan peran Pemerintah, saya yakin kok Pak Gubernur, Pak Walikota, Bapak dan Ibu Bupati, pasti memberikan ruang seluas-luasnya untuk rakyatnya yang ingin membudidayakan tanaman-tanaman penghasil rupiah, bantu para petani mendapatkan bibit ikan air tawar, karena saat berhasil maka akan mendatangkan PAD juga,” ujarnya.
“Selain itu, nggak ada ruginya kok anak muda turun tangan, nggak usah malu karena kita nggak mencuri, halal karena kita yang menanam, kita sendiri yang panen, kita sendiri juga yang menjual dan itu seperti ada kepuasan tersendiri, bahwa inilah kerja keras kita, kita bisa mandiri dan hasilnya pun halal, berkah dunia akhirat,” tutup Yoko Handani.
Sekedar informasi, Partai Nusantara Kaltara juga membuka seluas-luasnya untuk para pemuda millenial yang ingin sekedar diskusi, membuat komunitas untuk mendapat informasi budidaya pertanian, perkebunan hingga budidaya ikan air tawar, hingga cara mendapatkan bibit-bibit dari daerah luar pulau. (***)