TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menyampaikan 9 prioritas pembangunan, pada Webinar Nasional, Forum Investasi yang diselenggarakan oleh Tribun Network (21/10/2021). Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang SH M.Hum melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Hubungan antar Lembaga Edi Suharto, menyampaikan bahwa saat ini pemprov berfokus pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air sungai Kayan dan sungai Mentarang, membangun Kawasan Industri Pelabuhan Internasional, meningkatkan ketahanan pangan melalui pembangunan sektor pertanian, kelautan dan perikanan, meningkatkan konektivitas perbatasan pedalaman dan terpencil, membangun perekonomian wilayah, meningkatkan sumber daya manusia dan memperluas lapangan kerja, mendorong ekonomi kreatif, membantu kredit bagi usaha rakyat, serta memberi tunjangan perbaikan penghasilan bagi tenaga pendidik.
Saat diwawancarai Jurnalis DKISP Kaltara, Edi Suharto menjelaskan, peluang Kalimantan Utara sebagai surga investasi untuk menjadi penopang ekonomi negara.
“Walaupun sudah ada bebrapa investor yang masuk, kita masih membuka peluang untuk investor lain masuk. Kenapa investasi PLTA begitu penting, karna semua sektor pembangunan dan industri, membutuhkan listrik, dan yang kedua investasi green park yang baru ini dikunjungi Pak Presiden Jokowi yang nantinya menghasilkan produk ramah lingkungan dan kita berharap para investor turut membangun Green Industrial Park ini,” ungkap Edi.
Edi juga menjelaskan peluang besar bagi para investor yang ingin masuk ke Benuanta di Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI). Semua investor baik dalam maupun luar negeri diharapkan bisa masuk untuk berinvestasi, baik di kawasan industri maupun di kawasan pelabuhan internasional yang secara geografis, sangat strategis karna langsung menghadap laut lepas dan masuk dalam alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) II.
“Pertanian, perkebunan dan ketahanan pangan masih cukup luas, masih banyak lahan kosong sehingga masih membuka peluang untuk dibangun perkebunan desa kemudian ketahanan pangan, padi, jagung dan sebagainya itu juga menarik untuk dikembangkan,” tambahnya.
Keunggulan produk perikanan dan kelautan Kaltara juga tidak bisa dipandang sebelah mata karena hampir 70% memenuhi ekspor rumput laut Indonesia sedangkan perikanan udang menjadi unggulan ekspor Indonesia asal Kaltara.
“Di Tarakan kita ketahui ada beberapa perusahaan pembekuan udang, yang mana di mancanegara sudah terkenal dengan nama borneo shrimp baik di Hongkong, Jepang hingga ke Eropa,” ungkapnya.
Edi mengungkapkan adanya KIPI juga mengundang berbagai potensi investasi di Kalimantan Utara di berbagai sektor, karena akan ada hampir 7000 lebih tenaga kerja yang membutuhkan berbagai fasilitas terutama kesehatan.
“Oleh karna itu perlu ada rumah sakit yang kita harapkan dibangun para investor khususnya di ibu kota provinsi, selain itu sektor pendidikan dan balai pelatihan kerja bertaraf internasional juga penting, agar angkatan kerja baru dapat ditingkatkan kompetensinya seperti sekolah migas, pertambangan,” tambah Edi. (CHAI/DKISPKaltara)