Connect with us

Kaltara

Penistaan Agama, Pemuda Muhammadiyah Laporkan Akun Penghina Nabi Muhammad

Newstara.com TARAKAN – Pimpinan Wilayah (PW) Pemuda Muhammadiyah Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Wakil Ketua Fajar Mentari, S.Pd akhirnya melaporkan sejumlah akunt di media social seperti Facebook, yang viral menghina Nabi Muhammad SAW. Laporan tersebut, dilakukan oleh Wakil Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Kaltara Fajar Mentari pada Senin pagi, (07/04/2020) di Polres Tarakan dengan terlapor akunt atas nama Dewi Majatih.

Fajar Mentari mengatakan akunt Dewi Majatih memposting sejumlah foto yang menggambarkan kotoran manusia sebagai perwujudan Tuhan, lalu penghinaan Al-Qur’an itu palsu karena kotoran manusia tdk bisa bicara dan menulis, serta menghina Nabi Muhammad SAW dengan mngganggap bahwa firman Tuhan yang termaktub dalam Al-Qur’an adalah tulisan “fuck Mohammed” yang berarti Muhammad brengsek.

Selain itu, akun Dewi Majatih juga menista agama Islam dengan memposting gambar Ka’bah di duduki sebuah patung dewa, dan disertakan caption atau tulisan yang bermakna Tuhan takut dengan corona dan Tuhan sebagai jamban atau tempat pembuangan air besarnya.

“Akun atas nama Dewi Majatih menista agama Islam dengan postingan gambar kadal bersorban dan caption atau tulisan yang bermakna bangsa Arab adalah binatang (Babi,red) dan ajarannya adalah virus yang paling biadab dan terkutuk,” ujar FM Juga akun tersebut memposting sebuah gambar puluhan Babi yang berada dalam kandang dan menulis caption atau tulisan yang bermakna Tuhan kalah dalam perkelahian dengannya hanya dengan cukup memberikan Tuhan itu babi untuk di makan.

“Akun itu juga tidak berhenti dan masih memposting gambar Ka’bah yang tulisannya bermakna Ka’bah adalah batu besar yang akan menjadi sangat dan paling parah untuk disembah, jika dibandingkan patung yang disembah,” tutur FM.

Selain Akunt Dewi Majatih, akunt atas nama Ali Sodiq juga sudah tiga kali memposting kata-kata yang tidak etis, bahkan cenderung nyinyiran atau terkesan menghina, karena menggunakan kata Arab sebagai objek perumpamaannya atau menyelipkan kata Arab yang notabenenya merupakan sumber ajaran Islam.

Juga ada Akun atas nama Galuh Rinukti yang memposting kata-kata yang sifatnya provokatif dan mengundang reaksi yang meresahkan. Disini belum jelas maksud dan tujuannya, dan ditujukan kepada siapa. Karena ada tanda titik yang mengandung kemungkinan ada dua makna.

“Belum bisa dipastikan apakah itu salah ketik atau kalimat penegasan kepada binatang yang umumnya dimaknai sebagai makian kepada orang tertentu, khususnya seluruh orang yang berada dalam group, bahwa Islam adalah agama. Namun terlepas dari penegasan makna, makian tersebut menyelipkan, menyebutkan atau menggunakan kata Islam untuk memaki,” sambung FM.

FM mengasumsikan sebagai Panjat Sosial (Pansos) dimana istilah tersebut umumnya merujuk kepada orang-orang yang suka mencari perhatian banyak orang, terutama di Media Sosial, biasanya pansos erat kaitannya dengan bait kata dalam bahasa Inggris yang artinya pancing.

“Bait yang dimaksud disini adalah postingan yang bertujuan untuk memancing, entah itu dalam hal positif (utk bersenang-senang) atau dalam hal negatif. Istilah itu tidak hanya ada di Indonesia, orang luar negeri biasanya menyebutnya dengan istilah Attention Seeker atau social climber alias pencari perhatian. Kami menduga ada pasal penghinaan Sara (bangsa Arab dan agama Islam), UUD ITE tentang Ujaran Kebencian, Penistaan agama,” tutup FM.

Reporter: Aldi S

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Kaltara