Newstara.com TARAKAN – Sejumlah pengurus Partai DPD Gerindra Kaltara bertemu dengan pengurus Partai Golkar Tarakan, dalam agenda menghadapi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tarakan periode 2024-2029 pada Sabtu malam, (30/03/2024) di kediaman Jufri Budiman, Sebengkok Waru Tarakan.
Kedua partai pemenang Pemilu tersebut, membahas terkait pengusungan Ketua DPD Gerindra Kaltara Ibnu Saud Is yang maju sebagai Calon Walikota Tarakan dan rencananya disandingkan dengan salah satu tokoh dari Partai Golkar Tarakan. Namun, dalam pertemuan yang berlangsung selama 2 jam itu, partai berlambang pohon beringin itu kabarnya mengusulkan satu orang nama untuk disandingkan dengan Ibnu Saud Is menjadi Bakal Calon Wakil Walikota Tarakan periode 2024-2029.
Ketua OKK DPD Gerindra Kaltara, Jufri Budiman, S.Pd menegaskan pihaknya telah berkomunikasi dengan pengurus Golkar Tarakan, dan masih memproses usulan dari partai berlambang beringin tersebut, dimana kedua partai sudah mengerucut mengusulkan masing-masing satu nama untuk maju dalam Pilwali Tarakan.
“Untuk bisa bersandingnya Gerindra dan Golkar dalam Pilwali Tarakan 2024 ini kami harus komunikasi dengan internal partai dulu, dan usulan itu pada prinsipnya cukup baik, namun tetap kita bahas dulu ya,” tutur Jufri Budiman.
Ketua Komisi III DPRD Kaltara sekaligus Ketua Fraksi Partai Gerindra Kaltara itu menambahkan tahapan pendaftaran calon dalam Pilwali Tarakan juga masih cukup lama, sehingga keputusan siapa nanti yang akan mendampingi Ibnu Saud Is dipandang tidak terlalu terburu-buru.
Pasalnya, pihaknya belum bisa memastikan apakah masih diperlukan berkoalisi dengan partai lain selain dengan Gerindra dan Golkar, namun jika dianggap perlu maka partai koalisi lainnya juga harus terlibat dalam pengambilan keputusan dalam menentukan siapa pasangan Ibnu Saud Is dalam Pilwali Tarakan 2024.
Sekedar informasi, Partai Gerindra memperoleh suara terbanyak dengan jumlah 5 kursi di DPRD Tarakan, dan Partai Golkar memperoleh 4 kursi di DPRD dari jumlah keseluruhan sebanyak 30 Anggota DPRD Tarakan dari berbagai parpol, sehingga koalisi kedua partai ini sebenarnya sudah cukup memenuhi persyaratan perolehan paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPRD atau 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilu Legislatif. sesuai dalam UU Pilkada Pasal 40 ayat (1).
“Partai Gerindra setidaknya membutuhkan satu kursi lagi, untuk memenuhi syarat KPU. Nah, dengan masuknya Golkar ini sebenarnya sudah lebih dari cukup, namun lagi-lagi kami tidak bisa memutuskan hari ini yah, tunggu tanggal mainnya, masih cukup waktu siapa nanti yang kita putuskan, karena tahapannya (Pilkada,red) kan masih jauh, jadi nggak masalah lah, mungkin habis Lebaran Idul Fitri baru keputusannya yah,” tutur Jufri Budiman, S.Pd.
“Namun, besar harapan kami Gerindra dan Golkar menjadi satu koalisi dalam Pilwali Tarakan, karena saat ini sudah ber-koalisi di Pilpres,” tutupnya.
Sekedar informasi, Ketua DPD Partai Gerindra Kaltara Ibnu Saud Is merupakan satu-satunya nama yang sudah mengerucut untuk maju dalam bursa Pilwali Tarakan dari Partai Gerindra, Sementara Partai Golkar Tarakan, juga mengerucut usulan satu nama tokoh untuk mendampingi dan menjadi Calon Wakil Walikota Tarakan. (*)