Connect with us

Pilkada Kaltara

Pilgub Kaltara, Kandidat Sulit Cari Perahu dan Wakil Pasangan

Sekretaris DPW Gelora Kaltara, Yoko Handani. (Ft. Dok)

Newstara.com TARAKAN – Sekretaris DPW Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Kalimantan Utara (Kaltara) Yoko Handani mengatakan konstalasi politik Pemilukada 2020 kian hari semakin menarik. Pasalnya, dari sejumlah kandidat sampai saat ini masih belum terlihat mendapat lampu hijau dari partai politik (Parpol) yang memiliki kursi di DPRD. Walaupun, masih cukup banyak waktu menuju pendaftaran dalam tahapan Pilkada di KPU Kaltara.

Alhasil, kandidat yang sebelumnya mengikrarkan diri maju dalam kelas Bupati bisa saja pada akhirnya terdorong menjadi kontestan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2020. Begitu pula sebaliknya, kandidat yang mendaftarkan diri dalam Pilgub berubah menjadi kandidat di Pemilihan Bupati (Pilbup) 2020 karena masih dinamis untuk menghitung kalkulasi partai dan kandidat.

“Kalau boleh saya menanggapi atau mengamati bahwa kan kita punya waktu masih berbulan-bulan lagi memasuki tahapan pendaftaran di KPU, artinya peta politik di Kaltara ini saya yakin akan berubah, karena memang banyak yang masih melihat kemana arahnya partai pemenang seperti PDI Perjuangan, Partai Gerindra dan Hanura yang sama-sama memiliki 5 kursi, peran partai lainnya juga yang mendapat satu hingga 4 kursi juga tidak bisa dianggap enteng, karena salah melangkah mendeklarasikan wakil maka selesai lah, jadi harus hati-hati para calon Gubernur untuk mencari wakilnya,” ujar Yoko Handani kepada Newstara.com pada Sabtu siang, (23/11/201) di Tarakan.

“Dua petahana seperti H Irianto Lambrie dan H Udin Hianggio cukup piawai memainkan peran mencari wakil, strategi yang dimainkan pun sangat jago. last minute sepertinya baru mengumumkan siapa wakilnya,” tambahnya.

Sebelumnya, muncul nama dalam inisial untuk balon Wakil Gubernur dari pernyataan H Udin Hianggio, namun dengan sendirinya terbantahkan saat tim membuka konvensi untuk mencari wakilnya. Begitupula dengan H Irianto Lambrie yang beredar telah berpasangan dengan H Irwan Sabri dari Nunukan, namun semuanya masih sebatas spekulasi.

“Kita lihat peta politik ini sudah mulai mengerucut dan mulai jelas, posisi calon Gubernur ada petahana H Irianto Lambrie, H Udin Hianggio, Jusuf Serang Kasim, H Abdul Hafid Achmad dan informasi terbaru ada pak Anang Dahlan Djauhari untuk maju jalur perseorangan, tapi untuk kalkulasi politik masih meraba-raba siapa dapat partai merah, kuning biru, dan rata-rata parpol dengan suara besar terlihat sudah ada tuannya artinya kader mereka juga harus di majukan, tinggal nanti koalisi yang memperjelas,” ucapnya.

PDI Perjuangan sebagai partai pemenang tentu mendorong kadernya untuk maju Pilgub Kaltara 2020 seperti nama Jhonny Laing Impang, begitupula dengan partai Gerindra ada nama Ibnu Saud dan kader potensial lainnya, Partai Hanura ada nama H Hafid, H Udin Hianggio dan Ketua Partainya Ingkong Ala, lalu partai Demokrat mengerucut dua nama yakni Yansen TP dan Irwan Sabri.

Pertanyaannya adalah kemana arahnya Partai Nasdem yang digawangi oleh JSK, tanpa dijawab pun sebenarnya sudah terlihat hilalnya bahwa rekomendasi memungkinkan mengarah ke petahana. Dan ini terlihat jelas karena adanya kedekatan antara Ketum Nasdem Surya Paloh dengan H Irianto Lambrie antara Ketua partai dan Gubernur Kaltara aktif. Namun, dipertegas saat putera sekaligus Anggota DPR RI dapil Kaltara terpilih Akranata Akram menikah di Jakarta dan Surya Paloh menjadi saksi pernikahan tersebut.

“Kalau saya boleh mengamati dan memberikan saran sebaiknya pak JSK mencari alternatif partai pengusung lain di luar Nasdem dan harus fokus ke partai pemilik satu atau dua kursi, dikumpulkan maka cukup juga hingga minimal tujuh kursi,” tutur Yoko Handani.

Yoko mengatakan jika memungkinkan JSK legowo dan mendorong puteri kesayangannya dr Ary Yusnita maka potensi kemenangan mantan Anggota DPR RI itu lebih besar dan berpeluang untuk di lirik sejumlah partai. Karena Ary Yusnita sudah bisa membuktikan dirinya mendapat 26 ribu suara saat Pileg DPR RI dan menjadi suara ketiga terbesar, lalu ditambah kepiawaian pasangannya yang posisi calon Gubernur atau posisi kosong satu maka peluangnya lebih besar memenangkan PIlkada .

“Tentu peluang dr Ary Yusnita terbuka lebar memasuki pintu Pilgub Kaltara 2020, coba kita hitung-hitung ya seandainya kalkulasinya ke pak H Irianto dengan Ary Yusnita dan wow ini jadi lawan yang cukup tangguh, kalau dengan pak Hafid juga bisa masuk, dengan pak Udin Hianggio juga sepertinya bisa masuk, pak Anang juga masuk dan dengan menggandeng Ary Yusnita maka sepaket sama saja menggandeng pak JSK itu pemikiran saya, ” ujar Yoko Handani.

“Saya lihat saat ini dr Ary Yusnita berada dipersimpangan antara pintu masuk Pilbup Bulungan dengan pintu Pilgub Kaltara, kedua pintu ini sama menarik dan memungkinkan sekali untuk memengkan kontes tersebut jadi sebaiknya bu Ary jangan buru-buru dulu deklarasi maju ke Pilbup Bulungan karena kesempatan menang sebagai Wakil Gubernur Kaltara juga terbuka lebar, ditimbang-timbang dan tunggu hasil survey lanjutan dari internal partai lain,” tambahnya.

Kandidat potensial lainnya seperti Zainal Arifin Paliwang yang diduga kuat berpasangan dengan JSK, lalu Sabirin Sanyong yang membuat pernyataan berpasangan dengan H Abdul Hafid Achmad juga tidak bisa dianggap enteng karena akan menjadi lawan yang tangguh jika berhasil dan mampu mendapat perahu. Begitupula dengan kandidat seperti Yansen TP yang sudah memiliki perahu, lalu Undunsyah yang digadang-gadang juga sudah memiliki perahu, dan Yunus Abbas dengan intelektualnya yang tinggi juga memiliki potensi besar untuk memenangkan Pilkada Kaltara 2020.

“Nama-nama ini juga menjadi penentu memenangkan Pilkada Kaltara 2020, artinya keputusan mereka melangkah ke Pilgub itu juga akan sangat berpengaruh menentukan siapa Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara selanjutnya, dan kita lihat nanti awal tahun sepertinya sudah mulai mengerucut siapa-siapa calon pasangan kandidat,” tutup Yoko Handani.

Reporter: Aldi S

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Pilkada Kaltara